Dalam keterangan resminya, Senin, grup musik beranggotakan Sacawiruna (vokal, gitar, suling), Moh. Hakim (gitar, elektronik instrumen), Zajran (drum), dan Raynaldi Wahyu (perkusi) itu mengeksplorasi berbagai corak bebunyian yang kental dengan ketukan-ketukan perkusi.
Mini album "Mana" bermaterikan lima lagu yang mengusung lirik dialektis sederhana berbalut nada-nada pentatonik dan atmosferik ketika didengarkan.
Rupadhatu di mini album ini juga banyak meminjam terminologi dari epos nusantara untuk menangkap realita kehidupan modern, serta fenomena sosial-digital, dualisme duniawi, ode untuk kepunahan, dan hal metafisik.
“Kami mencoba mengejawantahkan energi metafisik dalam proses penjelajahan ide dan kreasi melalui medium musik dengan tema epos-epos terdahulu yang dirasa masih cukup relevan,” kata Rupadhatu.
Keseluruhan gagasan itu dituangkan oleh Rupadhatu dalam setiap lagunya, tanpa terkecuali mengenai ide untuk membawakan ulang karya dari penyair Chairil Anwar, pada nomor “Aku”.
Mini album “Mana” dari Rupadhatu sudah dapat didengarkan melalui berbagai layanan musik digital.
Baca juga: Noni rilis lagu "Boyish" sebagai pembuka mini album
Baca juga: Sal Priadi hadirkan sisi jenaka di lagu "Misteri Minggu Pagi"
Baca juga: Mocca kolaborasi dengan Rekti "The Sigit" di lagu baru
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020