Jakarta (ANTARA) - Linkin Park resmi merilis edisi khusus "Hybrid Theory: 20th Anniversary Edition" pada 9 Oktober untuk merayakan dua dekade sejak album itu diluncurkan pada 24 Oktober 2000.
Dikutip dari siaran resmi Warner Music, Senin, Mike Shinoda sempat melakukan unboxing "Hybrid Theory: 20th Anniversary Edition Super Deluxe Box" dan memberikan testimoninya.
“[Ini seperti] segala barang-barang yang nggak pernah ditemukan siapapun, yang disimpan di atap rumah, dengan segala kotak berisi foto-foto lama. Saya sangat terpesona dengan ini," kata Mike.
Baca juga: Kesedihan anggota Linkin Park di perayaan setahun kepergian Chester Bennington
Baca juga: Dua album Linkin Park kembali ke 10 besar Billboard
"Saya nggak percaya bahwa kami punya berbagai materi ini. Kami menemukan banyak footage video dengan durasi berjam-jam yang kami pikir nggak pernah ada. Kami juga menemukan banyak demo beragam versi yang belum pernah didengar penggemar. Benar-benar banyak materi spesial, ini paket yang besar banget nilainya.”
Album "Hybrid Theory" edisi spesial ini merupakan koleksi lengkap dengan berbagai rekaman demo yang belum pernah didengar sebelumnya, materi-materi langka, B-sides, DVD, hingga koleksi footage lebih dari 95 menit.
Dalam menyiapkan rilisan spesial ini, LP mengajak penggemar setia dari seluruh dunia untuk berkontribusi mengirimkan karya, foto, dan berbagai kenangan dari masa-masa awal karir band tersebut. Rilisan ulang ini akan hadir dalam beberapa paket: Super Deluxe Box, Box Set PH, CD Deluxe, serta Digital.
"Hybrid Theory" merupakan album perdana dari Linkin Park yang dirilis pada 24 Oktober 2000. Album ini dianggap mampu mendefinisikan sebuah generasi.
Album ini membentuk arah baru bagi dunia musik melalui kombinasi antara rock alternative, hip-hop, dan elektronik. Pada tahun 2001, "Hybrid Theory" menjadi album terlaris di seluruh Amerika Serikat, mendapat "Diamond Award" (10 juta kopi) dari RIAA dan terjual lebih dari 25 juta kopi di seluruh dunia.
Sejak album tersebut dirilis, konser tanpa henti dijalani oleh Linkin Park mulai dari klub, arena hingga stadion. Lagu-lagu tunggal seperti "One Step Closer", "Crawling" dan "In the End" tertanam di pop kultur dunia.
Musim panas ini, "In the End" dan "Numb" berhasil mendapat 1 miliar penonton di YouTube. Linkin Park sendiri pernah mendapat Grammy untuk kategori Best Rock Performance lewat lagu "Crawling".
Baca juga: Linkin Park tegaskan tak dukung Donald Trump
Baca juga: Perjuangan Mike Shinoda kembali bermusik pasca-kematian Chester Bennington
Baca juga: Tiket konser Mike Shinoda dijual mulai Rp350.000
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020