Bengkulu (ANTARA News) - Pupuk dari kotoran hewan asal Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, untuk semantera dilarang dipasarkan ke luar daerah, karena diduga mengandung virus H5N1 penyebab flu burung.
Kabupaten Kaur sekitar 125 Km dari Kota Bengkulu, diduga tersebar penyakit flu burung, akibat banyaknya mati ternak unggas masyarakat di beberapa kecamatan akhir-akhir ini, dengan demikian kotorannya sementara tidak boleh dijual ke luar Bengkulu, kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu Ir Irianto Abdullah, Minggu.
Media penyebaran virus itu tidak hanya dari interaksi hewan itu sendiri, tetapi berasal dari kotoran yang dikeluarkanya dapat menularkan virus berbahaya tersebut.
Dampak ratusan unggas mati di beberapa desa di Kabupaten Kaur belum lama ini, sehingga dikhawatirkan dapat menyebar ke daerah lain melewati media pupuk itu.
Daerah lain di Provinsi Bengkulu juga dihimbau agar waspada akan kotoran hewan dari daerah tetangga, karena dikhawatirkan mengandung bibit virus.
Bila ada kototran hewan dari luar Bengkulu di perisakan lebih dulu ke dinas terkait, agar bisa dimanfaatkan petani untuk memupuk tanaman lebih aman.
Penyebaran virus H5NI juga bisa berasal dari air liur hewan unggas, sehingga jika membuang hewan tersebut jangan sembarangan tepat dan harus dikubur dan dimusnahkan.
Unggas yang mati akibat terserang virus tersebut, jangan sekali-kali dibuang ke sunagi, karena penyebarannya akan lebih cepat baik ke unggas maupun ke kesehatan manusia.
Dinas perternakan dan Kesehatan Hewan provinsi Bengkulu telah menurunkan tim ke beberapa lokasi unggas mati mendadak untuk meneliti lebih jauh pola penyebaran virus, serta asal virus tersebut dan menanggulanginya, jelasnya. (Z005/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010