Kapal perang itu bisa berfungsi sebagai rumah sakit di atas laut

Tanjungpinang (ANTARA) - Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Koarmada I Laksamana Pertama TNI Yaya Sofian menyampaikan KRI Semarang memiliki fasilitas ruang isolasi untuk membantu merawat pasien COVID-19 jika dibutuhkan.

"KRI Semarang sendiri sudah terlibat dalam penanganan COVID-19. Kapal perang itu bisa berfungsi sebagai rumah sakit di atas laut," kata Danguskamla di Batam, Minggu.

Menurut dia, KRI Semarang beroperasi perairan di Kepri dan parkir di Pelabuhan Batuampar, Batam.

Selain membantu agenda penting terkait penanganan COVID-19, dikatakannya KRI juga siap membantu keamanan laut jelang Pilkada Kepri.

"Kami juga membantu kepulangan TKI dari Malaysia saat pandemi COVID-19," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kesiapan Guskamla merupakan bukti loyalitas TNI begitu kuat kepada negara. Termasuk saat dibutuhkan untuk penanganan COVID-19.

Kesiapan itu, katanya, menjadi penting untuk meyakinkan masyarakat Kepri soal kesiapan TNI AL dalam melayani masyarakat.

Baca juga: KRI Semarang dengan 68 ABK Diamond Princess tiba di Priok

Baca juga: KRI siaga antar TKI dari Kepri

“Kita memberikan keyakinan kepada masyarakat Kepri bahwa TNI AL siap bersinergi membantu tugas-tugas pemerintah pusat maupun daerah di tengah kondisi sulit ini," imbuhnya.

Secara terpisah, Pjs Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin, mengapresiasi Guskamla Koarmada I sebagai satu-satunya rumah sakit laut yang dimiliki TNI AL.

Keberadaan fasilitas tersebut, kata dia, diharapkan dapat membantu pemerintah dalam upaya memerangi wabah COVID-19, apalagi Kepri secara geografis merupakan daerah kepulauan.

"Fasilitas rumah sakit laut ini tentu akan sangat membantu penanganan COVID-19, khususnya di pulau-pulau se Kepri," ucap Bahtiar.

Di sisi lain, lanjut Bahtiar, jika aspek keamanan sangat penting, menjelang pilkada. Nantinya, setiap perkembangan keamanan di laut akan dilaporkan kepada Pemprov Kepri.

"Upaya ini sebagai langkah antisipasi awal atas pergerakan-pergerakan sebagai yang berpotensi mengganggu keamanan laut,” demikian Bahtiar.

Baca juga: KRI Semarang ambil bantuan konsentrat hand sanitizer dari Singapura


Baca juga: Penyerahan sertifikat kesehatan 68 ABK di KRI Semarang agar efektif

Pewarta: Ogen
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020