Lamongan, 13/3 (ANTARA) - Pengurus Persela Lamongan segera memutuskanpelatih baru pengganti Widodo Cahyono Putro yang akan menangani tim disisa pertandingan putaran kedua kompetisi Liga Super Indonesia musimini.
Informasi yang diperoleh ANTARA dari Lamongan, Sabtu,menyebutkan nama Joko Susilo menjadi kandidat kuat sebagai pelatihPersela, dibanding sejumlah calon lain, seperti Herry Kiswanto, RionoAsnan dan satu pelatih asing yang pernah menangani tim Liga Super.
Kabarnya, Joko Susilo yang cukup lama menangani Persiwa Wamena, sudahmerapat ke Lamongan untuk memenuhi undangan pengurus, sekaligusmemaparkan program kerja.
Koordinator Pembentukan Tim sekaligus Bendahara Persela Yuhronur Efendisaat dikonfirmasi mengakui kalau Joko Susilo menjadi salah satukandidat kuat untuk menggantikan Widodo yang dilengserkan pada Kamis(11/3).
"Hari ini tadi beliau baru paparan, karena pengurus memang inginmendengarkan presentasinya soal rencana dan programnya jika menanganiPersela," katanya.
Yuhronur mengatakan keputusan akhir diterima atau tidaknya Joko Susilomasih akan diputuskan dan dibicarakan melalui rapat pengurus, terutamadengan Ketua Umum yang juga Manajer Persela H. Masfuk.
Kalau nantinya Joko Susilo benar-benar diputuskan sebagai penggantiWidodo, posisinya dipastikan bukan pelatih kepala tapi direktur atauasisten manajer teknik, karena pelatih asal Malang itu terkendalalisensi kepelatihan.
Sesuai persyaratan yang tertuang dalam manual liga, pelatih tim LigaSuper Indonesia minimal harus memiliki Lisensi A, sementara Joko Susilobaru mengantongi Lisensi B.
Sebelum didepak dari Persiwa Wamena pada awal putaran kedua lalu, JokoSusilo yang sebenarnya arsitek utama tim juga menjabat direktur teknikkarena masalah lisensi tersebut, sedangkan pelatih kepala dipegangZaenal Abidin.
Pengurus Persela kabarnya sudah mengetahui risiko tersebut dan sedangmencari figur berlisensi A yang akan diposisikan sebagai pelatihkepala, namun berada di belakang Joko Susilo.
(T.D010/B/A020/C/A020) 13-03-2010 22:48:32
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010