Santo Domingo (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Fatima Gran Petion, seorang ibu beranak tiga, masih tinggal di sebuah lantai terbuka dan tidur bersama ratusan keluarga.
Putri terkecilnya, Leyla, berusia dua bulan, hidup dalam kondisi menyedihkan.
Fatima adalah salah satu dari sejumlah besar warga Haiti korban dahsyat pada 12 Januari, masih hidup di tenda darurat di jalan Delma 33 di kota perbatasan Mimani.
Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter itu menewaskan lebih dari 200.000 orang dan sekitar 1,2 juta orang kehilangan tempat tinggal.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Utusan Khusus PBB yang juga mantan Presiden AS Bill Clinton, telah menyerukan kepada dunia internasional untuk memberi bantuan kemanusiaan sebesar 1,44 miliar dolar AS, selain untuk kebutuhan bahan pangan, juga pemulihan sarana dan prasarana di Haiti.
Meskipun sudah ada bantuan dari seluruh dunia, namun lebih dari satu juta korban masih sangat membutuhkan bantuan bahan-bahan pokok.
Bulan lalu, PBB mengatakan kebutuhan 1,44 miliar dolar AS untuk Haiti itu merupakan jumlah terbesar di antara bantuan kemanusiaan pasca-gempa negara lainnya selama ini.
Sebelumnya, permohonan bantuan dana terbesar yang pernah diumumkan PBB adalah pada tahun 2005, senilai 1,41 miliar dolar untuk penanganan pasca bencana tsunami yang melanda wilayah Samudera India, terutama Provinsi Aceh.
Permohonan senilai 1,44 juta dolar itu secara khusus diluncurkan oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon di New York, bulan lalu.
Dalam peluncuran itu, Ban Ki-moon didampingi Wakil Sekjen PBB untuk Masalah Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, John Holmes, serta Duta Besar Haiti untuk PBB, Leo Merores, dan Bill Clinton.
Menurut PBB, sekitar 1,2 juta warga korban gempa terutama di ibu kota Port-au-Prince memerlukan bantuan segera berupa tempat tinggal dan sarana kebersihan.
PBB mengungkapkan, bantuan dana miliaran dolar yang diharapkan akan berdatangan dari berbagai pihak di dunia itu akan digunakan untuk membantu pembangunan kembali Haiti di berbagai sektor, antara lain tempat tinggal darurat, kesehatan, gizi, pertanian dan pendidikan.
Saat ini PBB setiap harinya mempekerjakan 75.000 warga untuk membangun kembali daerah-daerah yang terkena dampak bencana alam itu.
(T.M043/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010