Jakarta (ANTARA) - Anggota Komite Sains Teknis Italia (CTS) mengonfirmasi bahwa otoritas kesehatan dapat melarang Napoli untuk bepergian karena adanya kecemasan penyebaran COVID-19.
Napoli tidak berangkat ke Turin untuk memainkan pertandingan Liga Italia melawan Juventus pekan lalu, maka setelah 45 menit berlalu, pertandingan itu dibatalkan.
Secara teori, Napoli berisiko dijatuhi sanksi kekalahan 0-3 dan pengurangan satu poin karena tidak menghadiri pertandingan, namun pihak klub berargumen bahwa mereka mendapat perintah dari otoritas kesehatan lokal (ASL) untuk tidak meninggalkan wilayahnya dan melakukan isolasi mandiri menyusul adanya dua kasus COVID-19.
Baca juga: Pertandingan Napoli vs Juventus terancam ditunda akibat COVID-19
Baca juga: Juve tiba di Stadion Allianz meski tidak mainkan laga lawan Napoli
Operator Liga Italia dan Juventus bersikeras bahwa protokol yang telah ada harus dipatuhi, dan ASL di wilayah lain tidak dapat mengintervensi untuk dua kasus di klub lain.
"Protokol telah disetujui oleh Menteri Kesehatan dan divalidasi oleh CTS, yang merupakan badan pemerintah," kata anggota CTS Dokter Francesco Branconaro kepada Radio Kiss Kiss.
"Saya tidak melihat adanya konflik antara politik dan olahraga, karena ASL memiliki otoritas dan peran spesifik untuk mengawasi. Sepak bola tidak berada di atas segalanya, dan dengan kekuatannya ASL dapat mencegah tim untuk bepergian," tambahnya.
Hal yang kini menjadi perhatian adalah agar kewenangan protokol yang telah ada tidak dilampaui oleh otoritas kesehatan di daerah lain.
Jika terdapat pendekatan yang berbeda terhadap situasi serupa, hal itu akan menimbulkan penerapan yang tidak adil, maka Komisi Disiplin sampai sekarang masih belum menentukan nasib Napoli.
Baca juga: Bakayoko resmi berseragam Napoli
Baca juga: Alessandro Bastoni positif COVID-19
Baca juga: Rumah Cristiano Ronaldo dirampok saat ia sedang tanding lawan Spanyol
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020