Timika (ANTARA) - Jumlah karyawan PT Freeport Indonesia dan perusahaan subkontraktornya yang terpapar COVID-19 di Tembagapura saat ini jauh menurun drastis dibanding periode April hingga Juli lalu.

Wakil President PT Freeport Indonesia Bidang Hubungan Pemerintah, Jonny Lingga di Timika, Sabtu, mengatakan penurunan drastis kasus COVID-19 di wilayah Tembagapura lantaran protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19 diberlakukan bersamaan dengan peraturan perusahaan.

"Protokol COVID-19 itu kita lekatkan dengan peraturan perusahaan sehingga diawasi betul. Perusahaan menyiapkan masker, disinfektan, di bus karyawan, tempat makan dan fasilitas publik kita terapkan betul pembatasan sosial (jaga jarak). Kami juga punya tim yang mengawasi orang-orang yang tidak menggunakan masker. Menjalankan protokol kesehatan itu wajib," jelas Jonny.

Baca juga: Kasus kematian akibat COVID-19 di Lampung bertambah 2 total jadi 41

Untuk mengurangi risiko paparan COVID-19, karyawan di wilayah Tembagapura dan sekitarnya serta area perusahaan lainnya seperti di Kuala Kencana, Pelabuhan Portsite Amamapare disarankan untuk tidak ke luar dari kamar atau barak jika tidak ada keperluan mendesak.

Selain itu, proses menemukan kasus dimulai dari testing, tracing hingga perawatan dan isolasi juga terus berjalan sampai saat ini.

"Begitu ada yang positif, rekam jejak yang bersangkutan ditelusuri, kemana saja perginya, dia bertemu siapa saja. Orang-orang yang kemungkinan bertemu dan melakukan kontak erat dengan yang bersangkutan akan diperiksa. Kalau memang reaktif, harus menjalani isolasi. Asalkan semua itu kita lakukan dengan konsisten dan disiplin maka upaya memutus mata rantai kasus bisa kita lakukan," kata Jonny.

Ia berharap warga di Kota Timika juga semakin patuh menjalankan protokol kesehatan dan berbagai aturan yang telah ditetapkan Pemkab Mimika melalui Gugus Tugas COVID-19.

"Semua bergantung pada sejauhmana masyarakat taat menjalankan protokol kesehatan. Kalau 90 persen saja masyarakat Kota Timika taat memakai masker dengan benar dan menjaga jarak maka itu sudah sangat membantu sekali upaya menurunkan kasus COVID-19," ujarnya.

Baca juga: Positif COVID-19 di Mimika dekati 2.000 orang

Jonny mengatakan PT Freeport tidak bisa membantu tenaga kesehatan untuk penanganan pasien COVID-19 di dua rumah sakit di Kota Timika yaitu RSUD dan RSMM yang jumlah pasiennya dilaporkan sudah membludak lantaran keterbatasan tenaga kesehatan yang melayani di RS Tembagapura dan Klinik Kuala Kencana.

Saat ini sekitar 70 pasien COVID-19 dengan gejala ringan, bahkan tanpa gejala menjalani program isolasi di Wisma Atlet Mimika Sport Complex Timika yang dibangun oleh PT Freeport.

Fasilitas yang awalnya disiapkan untuk mendukung penyelenggaraan PON XX tahun 2021 itu sejak empat bulan lalu dialihfungsikan sementara waktu untuk menampung pasien COVID-19 dengan gejala ringan lantaran keterbatasan tempat isolasi di Kota Timika.

Hingga Sabtu ini, jumlah warga Mimika yang terpapar COVID-19 sudah mencapai 1.997 orang.

Dari jumlah itu, pasien sembuh COVID-19 di Mimika sampai saat ini tercatat sebanyak 1.352 orang, sementara kasus aktifnya sebanyak 603 dan kasus kematian sebanyak 21.

Baca juga: Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di NTT bertambah tujuh
Baca juga: Kontak erat positif COVID-19, ASN Belitung Timur diisolasi di kantor
Baca juga: Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Madiun capai 86,62 persen

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020