Banyak produk hilirisasi yang bisa dikejar, agar nanti di Indonesia bisa ada pabrik-pabrik yang akan menggunakan hasil pemurnian dari Freeport. Nilai tambahnya bisa terus didorong.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita turun langsung melihat progres pembangunan smelter atau fasilitas pemurnian PT Freeport Indonesia di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, untuk memastikan dan mendorong hilirisasi produk tambang.

“Banyak produk hilirisasi yang bisa dikejar, agar nanti di Indonesia bisa ada pabrik-pabrik yang akan menggunakan hasil pemurnian dari Freeport. Nilai tambahnya bisa terus didorong," kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Sabtu.

PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan tambang afiliasi dari Freeport-McMoran dan holding industri pertambangan BUMN Mining Industry Indonesia (MIND ID).

“Perusahaan tersebut sedang membangun pemurnian tembaga sebagai bahan baku industri otomotif, industri elektronik, kabel, pabrik AC, konstruksi instalasi listrik hingga kendaraan listrik,” sebut Menperin dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Inalum ajukan penundaan proyek smelter Freeport di Gresik

Menperin telah melakukan peninjauan lokasi proyek smelter PT Freeport Indonesia di kawasan industri JIIPE Gresik yang dibangun di lahan 100 hektare, serta supporting area seluas 120 hektare. Fasilitas pemurnian untuk meningkatkan kandungan logam tersebut diproyeksikan akan menjadi tempat pengolahan tembaga terbesar di dunia.

“Namun, saat ini MIND ID sebagai holding industri pertambangan BUMN menginformasikan bahwa pembangunan smelter tengah mengalami kendala akibat dampak pandemi COVID-19 terhadap mobilitas kontraktor di lapangan,” ujar Menperin.

Dalam kunjungan tersebut, Menperin diterima langsung oleh Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BMKS) Bambang Soetiono dan Direktur Utama PT Freeport Indonesia Clayton Allen Wenas.

Baca juga: Pemerintah perlu lebih dorong manfaat "smelter" untuk masyarakat

Direktur Utama PT BKMS Bambang Setiono menyampaikan JIIPE adalah kawasan terintegrasi pertama di Indonesia dengan total area 3.000 hektare, yang terdiri dari kawasan industri, pelabuhan multipurpose, area komersial dan perumahan.

“Selain dilengkapi dengan sarana prasarana utilitas yang cukup, Kawasan Industri JIIPE juga terintegrasi dengan pelabuhan berkedalaman -16 meter di bawah permukaan laut, sehingga kapal besar dengan kapasitas 100.000 DWT (Dead Weight Tonnage) dapat melakukan bongkar muat di Pelabuhan JIIPE,” ujar Bambang.

Sementara itu, untuk terus medorong daya saing industri yang berlokasi di JIIPE, pemerintah juga sedang melakukan berbagai upaya, antara lain melakukan kajian usulan kawasan industri JIIPE ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sekaligus kajian usulan penurunan harga gas untuk power plant JIIPE.

Baca juga: Menteri ESDM: Saya harap smelter Freeport segera selesai

Menindaklanjuti kajian tersebut, Kemenperin telah melakukan pembahasan internal usulan penurunan harga gas untuk kawasan industri dengan usulan penurunan harga gas untuk industri yang lain.

“Saat ini, juga dalam tahap pendataan kawasan-kawasan industri yang membutuhkan penurunan harga gas,” kata Menperin.

Rencananya di kawasan industri JIIPE sekaligus akan dikembangkan solar panel sebagai alternatif pasokan listrik dengan energi terbarukan. Solar panel akan dibangun secara floating di atas tujuh embung dan di atas atap pabrik. Untuk itu, Kemenperin terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain dalam rangka pelaksanaan rencana tersebut.

“Kemenperin terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) serta pihak-pihak terkait mengenai perizinan solar panel di JIIPE,” kata Menperin.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020