Jakarta (ANTARA News) - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang, membantah koalisi LSM telah ditunggangi oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Anas Urbaningrum, untuk melaporkan Ketua DPR Marzuki Alie dan mundur dari posisinya sebagai ketua DPR.

"Pelaporan itu menurut dia murni dan tidak ada kepentingan siapapun di belakangnya. Saya memang mendengar dan mendapatkan banyak SMS yang menanyakan dan meminta konfirmasi apakah laporan kami ke BK dan tuntutan kami agar Marzuki Alie mundur sebagai ketua DPR ditunggangi oleh Anas Urbaningrum," kata Sebastian.

Namun, katanya, hal itu tidak benar. Menurut Sebastian Koalisi LSM khususnya Formappi melakukan hal itu berangkat dari hati nurani.

"Kita ingin DPR menjadi lebih baik lagi," kata Sebastian.

Sebastian menjelaskan bahwa tidak ada niat dari Koalisi LSM untuk dukung mendukung seseorang untuk menjadi Ketua DPR. Apalagi jika itu dikaitkan dengan suksesi Ketua Umum PD beberapa saat lagi.

"Lagipula kami belum melaporkan. Yang kami lakukan kemarin adalah maklumat. Baru hari Senin mendatang kita akan membuat laporan pengaduan. Itu pun yang kita adukan bukan hanya Marzuki sendiri, melainkan ada beberapa nama lainnya," ujar Sebastian.

Sebastian meyakini bahwa koalisi LSM bukanlah pemain bayaran. Penyebutan nama oleh salah seorang anggota kolalisi yaitu Jeiry Sumampow dari Komite Pemilih Indonesia (Tepi) bahwa Anas lebih pantas sebagai ketua DPR, bukanlah sikap dari koalisi.

Menurut dia, koalisi LSM tidak memiliki kepentingan untuk mendorong seseorang.

"Memang ada rekan kita Jeiry yang menyebutkan nama Anas Urbaningrum sebagai orang yang lebih pantas menjadi ketua DPR, namun saya yakin penyebutan nama itu hanya disebabkan bahwa Jeiry adalah fans berat seorang Anas Urbangingrum," katanya.

Sebastian menyadari bahwa dengan berkembangnya soal itu membuat koalisi LSM jadi dipertanyakan kredibilitasnya.(J004/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010