Pemerintah menargetkan pada 2021 wilayah NTT semuanya sudah terlayani jaringan telekomunikasi dan juga internet

Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi Nusa Tenggara Timur Abraham Maulaka mengatakan masih ada 645 titik wilayah di provinsi berbasiskan kepulauan itu saat ini yang tidak terjangkau sinyal telekomunikasi atau merupakan area blank spot.

“Sampai dengan 2020 ini, masih ada 645 titik blank spot di NTT artinya tanpa ada sinyal telekomunikasi maupun internet,” katanya ketika dihubungi Antara di Kupang, Sabtu, terkait kondisi terkini infrastruktur telekomunikasi di NTT.

Ia mengatakan, pemerintah telah berupaya mengatasi persoalan ini dengan menghadirkan infrastruktur Palapa Ring.

Namun demikian, lanjut dia, infrastruktur Palapa Ring saja tidak cukup karena perlu didukung dengan pembangunan tower atau Base Transceiver Station (BTS) yang mampu menjangkau hingga ke berbagai wilayah pelosok.

Abraham Maulaka menyebutkan, sampai dengan 2019, di NTT telah terbangun sebanyak 133 BTS yang menyebar di berbagai daerah serta pelayanan internet di 753 titik.

“Ini langkah strategis yang diupayakan pemerintah dan ke depan tentu akan terus ditambah hingga menjangkau titik-titik blank spot yang ada,” katanya.

Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur telekomunikasi di NTT juga menjadi perhatian serius dari pemerintah pusat termasuk jaringan internet yang saat ini sudah menjangkau semua wilayah kota dan sekitarnya di NTT.

Karena itu, Abraham mengaku pihaknya optimistis daerah-daerah di NTT yang sampai saat ini belum menikmati sinyal telekomunikasi, ke depan akan teratasi secara bertahap.

“Pemerintah menargetkan pada 2021 wilayah NTT semuanya sudah terlayani jaringan telekomunikasi dan juga internet,” katanya.

Baca juga: Telkomsel akui belum semua daerah di NTT terjaring telekomunikasi

Baca juga: Perluas akses, Kemenkominfo bangun BTS di perbatasan negara

Baca juga: NTT usul benahi "blank spot" lintasan TdF-TdT


Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020