Tangerang (ANTARA News) - Masih tersisa bau anyir pada lantai dua warnet Multiplus di Ruko Puri Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, diduga berasal dari darah teroris yang ditembak Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Selasa (9/3) lalu.

"Pada lantai dua terasa bau anyir bekas darah, saya rasanya mau muntah setelah melihat," kata Manajer Warnet Multiplus Linda Diani ketika dihubungi Jumat.

Menurut dia, petugas melakukan inventarisir terhadap sejumlah peralatan milik Multiplus yang rusak akibat terkena tembakan dalam penyergapan itu.

Dia menambahkan, sebelum dibersihkan masih terlihat bercak darah teroris yang berceceran di lantai serta meja komputer pada bilik nomor 9.

Tim Densus 88 Selasa (9/3), menggrebek warnet Multiplus, ketika itu Dulmatin sedang mengakses internet sekitar lima menit, saat itu terjadi saling tembak dan akhirnya pelaku tewas.

Dia mengatakan, ketika dilakukan invertarisir dan membersihkan warnet, maka polisi dan karyawan mengunakan masker akibat bau tidak sedap dalam ruangan lantai dua itu.

Namun Linda menolak memberikan keterangan berapa nominal kerugian akibat rusaknya sejumlah peralatan eletronika dalam penggrebekan itu.

Demikian pula dia enggan menyebutkan kapan warnet itu kembali beroperasi padahal tim Mabes Polri sudah melakukan inventarisir terhadap kerusakan.

Rencananya, katanya, manajamen dan karyawan akan mengelar pengajian di lantai dua sebelum dibuka kembali untuk umum.

Sementara itu, penyidik Mabes Polri Kompol Widianto mengatakan, kerusakan peralatan Multiplus diperkirakan kurang dari Rp10 juta.

Walau begitu, Mabes Polri berjanji akan menganti rugi semua peralatan Multiplus yang rusak akibat penggrebekan tersebut.

(U.A047/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010