Jakarta (ANTARA News) - Rencana pertemuan dua Staf Khusus Presiden, Andi Arief dan Velix Wanggai, dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, baru sebatas keinginan yang masih diupayakan realisasinya.

"Hingga saat ini belum ada jadwal yang pasti mengenai rencana pertemuan Andi dan Velix dengan Ibu Megawati, karena hal tersebut masih berupa keinginan yang dikomunikasikan secara terus-menerus kepada tokoh-tokoh PDI Perjuangan," kata Asisten Staf Khusus Presiden Akuat Supriyanto di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, rencana pertemuan itu juga tidak mungkin dilakukan dalam beberapa hari ke depan karena saat ini Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam Andi Arief sedang mengkoordinasikan penanganan bencana longsor di Cianjur.

Sementara Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, Velix Wanggai, sedang menemani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam lawatannya ke Australia dan Papua Nugini dan baru kembali ke Jakarta Jumat sore.

Supriyanto merasa perlu memberikan keterangan lebih lanjut untuk menjernihkan persoalan mengingat pernyataannya sebelumnya mengenai rencana pertemuan dua staf khusus presiden dengan Megawati telah menimbulkan kesalahpahaman di sejumlah pihak.

"Telah terjadi kesalahpahaman dari beberapa pihak dalam melihat rencana pertemuan itu," kata alumni Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada itu.

Ia juga menandaskan, rencana pertemuan itu tidak dimaksudkan untuk memengaruhi sikap PDI Perjuangan dalam melihat kasus Century.

Justru, lanjutnya, Andi dan Velix hendak memberikan tambahan informasi terkait dengan `perampokan` Bank Century, khususnya tentang bukti-bukti adanya L/C bodong yang ditengarai melibatkan Misbakhun, salah satu inisiator Panitia Angket Century dari PKS.

"Andi dan Velix terinspirasi oleh keteguhan Ibu Mega dalam memercayakan penyelesaian kasus Century pada ranah hukum. Karena itu, kami tergerak untuk meminta pandangan dan saran beliau, sehubungan dengan persoalan L/C bodong Bank Century yang nilai totalnya sekitar Rp1,8 triliun," katanya.

(T.S024/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010