Madiun (ANTARA News) - Pelaksanaan "Suran Agung" yang dilakukan oleh salah satu perguruhan silat terbesar di wilayah Madiun, Jatim, membuat aparat keamanan bekerja ekstra (siaga satu), pasalnya kegiatan ini rawan konflik dengan perguruhan silat lainnya, Minggu. Guna menekan potensi konflik, aparat kepolisian dibantu dengan jajaran terkait yaitu TNI, Polisi Militer dan Satuan Polisi Pamong Praja melakukan sweeping (pemeriksaan) bawaan massa di pintu masuk menuju Kota Madiun dimana "Suran Agung" berlangsung. Sweeping oleh petugas dilakukan di beberapa titik pintu masuk ke Kota Madiun diantaranya di depan Polsek Nglames untuk massa dari arah Caruban/Surabaya, di Lapangan Jiwan untuk massa dari arah Magetan/Ngawi, di Geger untuk massa dari arah Ponorogo. Pelaksanaan "Suran Agung" adalah salah satu ritual yang wajib dilakukan oleh perguruhan silat terutama pada bulan Muharram atau bulan Syuro. Kegiatan ini dipusatkan di jalan Dhoho Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun. Sebelum agenda utama dilakukan, seluruh anggota perguruhan silat tersebut melakukan konvoi kendaraan keliling kota. "Sekitar 800-an personel diturunkan untuk melakukan jalannya "Suran Agung". Mereka disebar di titik-titik yang telah ditentukan sebelumnya," kata Kapolresta Madiun AKBP Setija Junianta. Menurut dia, personel keamanan selain ditempatkan dilokasi "Suran Agung" juga ditempatkan di jalan-jalan protokol yang dilalui oleh rombongan massa perguruhan silat tersebut. Lebih lanjut ia menjelaskan, guna menjamin keamanan selama dalam perjalanan menuju lokasi "Suran Agung", pihaknya telah melakukan kerjasama dengan Polsek-Polsek baik Kota/Kabupaten Madiun untuk melakukan pengawalan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009