Pemalang (ANTARA News) - Keluarga Dulmatin di Desa Kebo Ijo, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah menolak jika Dulmatin alias Amar Usman alias Joko Pitono disebut sebagai teroris.

"Amar Usman bukan teroris tetapi dia seorang mujahid," kata juru bicara keluarga Dulmatin, Ustad Sahid Ahmad Sungkar usai melakukan proses pemakaman Dulmatin, di Pemalang, Jumat.

Jenazah Dulmatin tiba di rumah duka Jalan Garuda Nomor 24 Desa Kebo Ijo, Petarukan, Jumat (12/3) sekitar pukul 03:05 WIB.

Selanjutnya, sekitar pukul 06:45 WIB, jenazah Joko Pitono dibawa ke Masjid Besar Petarukan, Kabupaten Pemalang untuk di salatkan .

Jenazah Dulmatin dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Loning, sekitar pukul 08:20 WIB dan diikuti ratusan petakziah.

Sahid Sungkar mengatakan, pihak keluarga tidak akan melakukan gugatan atau sesuatu lainnya kepada Mabes Polri terhadap tewasnya Dulmatin saat digerebek di ruko Multiplus, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

"Meninggalnya Dulmatin sudah merupakan jalan Allah. Oleh karena itu, perkara tewasnya Dulmatin akan kami serahkan pada Allah yang bisa memutuskan benar atau salah," katanya.

Sahid Sungkar yang juga menjabat Ketua Dewan Syuro Front Pembela Islam Wilayah Pekalongan itu mengatakan, pihak keluarga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengikuti proses pemakaman Dulmatin.

"Ucapan terima kasih kami sampaikan bagi siapa saja yang telah ikut dalam proses pemakaman Dulmatin," katanya.

 "Istri Dulmatin, Istiada juga siap untuk membesarkan dan menyekolahkan anaknya. Namun, yang jelas, Istiada belum berpikir untuk menikah lagi," katanya.(ANT/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010