Jakarta (ANTARA) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membolehkan perdagangan saham PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) setelah sempat disuspen selama lebih dari setengah bulan.
Dibandingkan harga sebelumnya (Rp 9.800) pada sesi I perdagangan, harga saham POLL turun 7,00 persen. Sempat menyentuh harga tertinggi Rp 8.375 dan harga terendah Rp 8.375, saham POLL masih menjadi salah satu yang tertinggi di sektor properti.
"Stabilnya harga saham lebih didasarkan pada ekspektasi pasar terhadap performa perusahaan kami yang berhasil menyelesaikan tiga proyek besar di tahun 2020," kata Direktur Utama PT Pollux Properti Indonesia Suryo Atmanto dalam keterangannya tertulis, Jumat.
Tiga proyek yang sudah rampung itu adalah World Capital Tower di DKI Jakarta, proyek Meisterstadt di Batam dan Chadstone di Cikarang, Jawa Barat.
Proyek perkantoran World Capital Tower yang memiliki 51 lantai, telah beroperasi sejak awal tahun ini. Lalu, proyek Chadstone yang memiliki 4 tower apartemen dengan total 3.524 unit, sejak April 2020 sudah mulai diserahterimakan secara bertahap. Sedangkan Pollux Mall Chadstone, sudah mulai beroperasi sejak awal tahun ini.
Rampungnya tiga proyek terbesarnya dengan total luas proyek 750.000 meter persegi menjadi salah satu alasan pemicu kenaikan saham.
Baca juga: Impian BJ Habibie bangun mega superblok di Batam terwujud
Baca juga: Pollux hadirkan Smart City dukung percepatan transformasi digital
Salah satunya disumbang proyek kami di Cikarang. Hal ini karena koridor Timur Jakarta dengan Bekasi dan Cikarang sebagai penggeraknya dianggap sebagai kontributor terbesar bagi perekonomian nasional.
"Di koridor ini terkonsentrasi tujuh kawasan industri yang berisi 4.000 perusahaan skala Nasional, Internasional dan multinasional dengan jutaan karyawan," kata Suryo.
SOHO dan PCM Mall telah hadir sebagai wadah one-stop-lifestyle untuk Generasi Milenial dan juga seluruh lapisan masyarakat di Koridor Timur Jakarta. "Harapannya, kehadiran mall ini dapat berdampak pada kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Cikarang dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia," kata Suryo.
Suryo juga optimis akan terciptanya aktivitas ekonomi baru oleh kaum urban yang tidak hanya meliputi milenial, namun juga para ekspatriat sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai lima besar ekonomi global pada tahun 2045.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020