Peran aktif Bank Mandiri saat ini semakin dibutuhkan untuk menumbuhkan aktivitas transaksi keuangan nasional di tengah pandemi.

Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri (Persero) mencatat kontribusi transaksi digital melalui Mandiri Cash Management (MCM) pada Agustus 2020 yang sebanyak 67 juta transaksi bernilai Rp5.800 triliun atau tumbuh 20 persen dari periode sama tahun sebelumnya.

“Peran aktif Bank Mandiri saat ini semakin dibutuhkan untuk menumbuhkan aktivitas transaksi keuangan nasional di tengah pandemi,” kata Direktur Treasury, International Banking & SAM Darmawan Junaidi dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Darmawan menyatakan pihaknya menyediakan layanan transaction banking berbasis digital untuk mendukung tata kelola keuangan seperti kebutuhan cash management, aktifitas perdagangan, dan transaksional spesifik berbasis komunitas atau ekosistem.

Baca juga: Bank Mandiri hadirkan fitur interaksi nasabah via WA

Menurutnya, hal itu jawaban dari tantangan perbankan untuk mengoptimalkan likuiditas melalui konsep tata kelola keuangan yang praktis, tepat, dan prudent sehingga menunjang seluruh aspek kinerja bisnis atau perusahaan secara umum.

Ia menjelaskan tata kelola keuangan yang efektif merupakan aspek terpenting yang meliputi simplifikasi bisnis proses penanganan likuiditas, arus keluar masuk dana serta optimalisasi strategi investasi.

“Di sinilah peran layanan Bank Mandiri untuk mendukung rencana pencapaian pelaku industri melalui solusi transaction banking berbasis digital yang tepat guna, scalable dan reliable,” ujarnya.

Baca juga: Bank Mandiri raih predikat perusahaan terbaik tingkat Asia

Darmawan menyebutkan terdapat Mandiri Global Trade (MGT) untuk simplifikasi dan percepatan proses inisiasi akttivitas transaksi perdagangan dan bank garansi secara online sehingga menguntungkan pelaku bisnis.

Beberapa solusi digital lainnya juga disediakan Bank Mandiri bagi nasabah yang bergerak di industri sektoral seperti jasa kesehatan, pendidikan, dan pelabuhan agar transaksi dapat mudah, cepat, den transparansi.

Kemudian untuk pengelolaan likuiditas terdapat Mandiri Smart Account sebagai sentralisasi dan simplifikasi rekening berbasis virtual account serta mengelola rekening virtual secara online layaknya cabang bank.

Baca juga: BI siap implementasi "fast payment" gantikan SKNBI pada 2021

Sementara itu, Senior Vice President Transaction Banking Wholesale Tri Nugroho menambahkan inovasi digital layanan transaction banking dapat mendukung percepatan dan pemulihan ekonomi di tengah pandemi.

“Selain kemudahan solusi digital, stimulus program yang kami dorong adalah Dana Talangan Pebisnis,” ujarnya.

Tri mengatakan melalui layanan Dana Talangan Pebisnis nantinya nasabah mendapat pinjaman dalam rangka kebutuhan likuiditas jangka pendek berupa dana talangan dari Bank Mandiri hingga Rp500 juta.

“Fitur ini bisa dinikmati nasabah pemilik tabungan bisnis atau giro yang telah aktif bertransaksi di Bank Mandiri minimal satu tahun dengan proses cepat dan tanpa agunan,” katanya.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020