Jakarta, 11/3 (ANTARA) - Tanggal 11 Maret 2010, Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) akan melakukan kegiatan penanaman dan pemeliharaan pohon bertempat di Desa Sidodadi, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pasawaran, Propinsi Lampung Selatan. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon (GPTPP), yang dipelopori tujuh organisasi perempuan yakni Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), Kowani, Dharma Wanita, Tim Penggerak PKK, Bayangkari, Dharma Pertiwi, dan Aliansi Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan (APPB).
Kegiatan yang mengambil tema "Penyelamatan Hutan pantai dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat" ini akan dihadiri - 24 istri menteri KIB, istri Gubernur Lampung, istri Bupati Lampung dan masyarakat. Penanaman ini dilakukan selain mengembangkan kembali kawasan hutan di sekitar pantai, juga menyelamatkan kawasan daratan dari gelombang tinggi maupun tsunami. Pembuatan hutan pantai dapat menjadi stimulus berkembangnya dunia pariwisata, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Sementara secara ekologi juga akan menjaga keseimbangan perubahan iklim mikro. Dengan konsep yang melibatkan masyarakat, perekonomian warga dapat ditingkatkan bersamaan dengan suksesnya rehabilitasi lahan. Dalam acara tersebut Departemen Kehutanan akan memberikan bantuan bibit tanaman mangrove sebanyak 5 juta untuk kegiatan GPTPP tahun 2010.
GPTPP yang telah berlangsung selama empat tahun, telah menuai hasil yang menggembirakan. Pada 2007, gerakan yang mengambil tema Perubahan Iklim itu telah mendorong organisiasi perempuan menanam lebih dari 15 juta pohon dari rencana awal 10 juta pohon, dengan menekankan pada pemeliharaan dan penyulaman pohon yang mati. Pada 2008, pohon yang telah tertanam sebanyak tiga kali lipat dari rencana penanaman, yaitu 17 juta batang (dari rencana 5 juta batang). Jenis tanaman meliputi seperti sukun, kelapa dan tanaman pangan.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Bintoro, Plh. Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Kementerian Kehutanan
Pewarta:
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010