Jakarta (ANTARA) - Ketua Fraksi Partai Demokrati di DPR, Anas Urbaningrum, menyatakan, keberhasilan Densus 88 melumpuhkan salah satu pentolan teroris Asia Tenggara, Yahya Ibrahim alias Dulmatin, jangan dikaitkan dengan rencana kunjungan kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama ke Indonesia.
"Keberhasilan tersebut adalah tanda keseriusan Pemerintah Indonesia sendiri untuk menjaga keamanan dalam negeri dan pemberantasan terorisme," katanya di Jakarta, Kamis.
Anas Urbaningrum juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Polri, khususnya Satuan Densus 88, karena kembali berhasil melumpuhkan tokoh teroris sekaliber Dulmatin, bersama dua pengawalnya, ketika terjadi penyergapan di sebuah kawasan Ruko Jalan Setiabudi, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (10/3).
Kendati begitu, ia mengharapkan, agar keberhasilan ini tidak boleh membuat Polri dan masyarakat terlena.
"Sebab, bibit-bibit terorisme harus terus diantisipasi dengan cermat pertumbuhannya. Terorisme tetap harus dianggap dan diawasi sebagai ancaman yang amat serius. Tidak boleh dianggap sudah selesai," tandasnya.
Ia juga meluruskan soal, yakni, ketika keberhasilan tersebut disampaikan Presiden SBY di Australia, jelas ini merupakan informasi yang layak disampaikan di mana saja, termasuk di luar negeri.
"Karena pemberantasan terorisme adalah komitmen dan agenda internasional. Jadi, janganlah dibangun opini bahwa seolah-olah SBY tengah melayani kepentingan Australia. Jelas opini itu salah," katanya.
Dijelaskan, Pemerintah SBY melayani kebutuhan keamanan bagi rakyat Indonesia dan kontribusi keamanan regional maupun global.
"Justru SBY tengah menekankan pentingnya pemberantasan terorisme serta komitmen dan keberhasilan Indonesia dalam hal tersebut, bukan untuk hanya kepentingan Australia, tetapi demi keamanan regional maupun global," tegas Anas Urbaningrum lagi.(M036/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010