Puluhan kursi berwarna putih sudah tampak berjajar di halaman rumah orang tua Dulmatin, Masniati (60), DI Jalan Garuda Nomor 24 depan Pasar Petarukan.
Selain itu, ruangan dalam rumah yang biasanya untuk berjualan barang kelontong juga dipasang sejumlah tikar.
Ayah tiri Dulmatin, Jazuli Arwan, yang pada Rabu siang semangat memberikan komentar seputar kehidupan Dulmatin, kini enggan memberikan komentar mengenai persiapan tersebut.
Jazuli juga meminta kepada wartawan untuk tidak mewawancarai terhadap anggota keluarga lainnya dan hanya boleh mengambil gambar suasana di lingkungan rumah mereka.
"Kami mohon kepada wartawan untuk tidak mengganggu kegiatan ini. Silakan ambil gambar suasana di rumah asal tidak meminta keterangan apa pun pada keluarga," katanya.
Farida, salah seorang tetangga Dulmatin mengatakan, tidak menduga jika Dulmatin tewas setelah disergap anggota Densus 88 di Pamulang, Tangerang.
"Setahu saya, Dulmatin termasuk orang yang sopan dan tidak menyukai kekerasan. Namun jika mereka telah meninggal kami pun tidak keberatan jika Dulmatin dikebumikan di tempat pemakaman umum setempat," katanya. (KTD/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010