Bishkek (ANTARA News/Reuters) - Amerika Serikat akan membantu Kyrgyzstan membangun pusat pelatihan anti-terorisme di negara Asia Tengah tempat Washington mengoperasikan pangkalan udara militer penting itu, demikian diumumkan kedutaan besar AS.
Langkah tersebut mungkin akan menjengkelkan Rusia yang memiliki pangkalan militernya sendiri di bekas republik Soviet miskin yang dianggap oleh Moskow sebagai bagian dari lingkungan pengaruh tradisionalnya itu.
Tindakan itu juga terjadi pada waktu kekhawatiran keamanan meningkat di wilayah luas yang terjepit antara China, Iran, Afghanistan dan Rusia itu.
Kedutaan besar AS di Kyrgyzstan mengatakan Selasa, pusat senilai 5,5 juta dolar itu akan dibangun di Batken di Kyrgyzstan selatan tempat para pejabat Rusia dan Kyrgyzstan sebelumnya menyatakan mungkin akan mempertimbangkan fasilitas militer yang sama.
Dalam pernyataan yang diemailkan ke Reuters, kedutaan besar AS menekankan fasilitas itu akan dirampungkan atas permintaan Kyrgyzstan.
"AS tidak pernah dan tak akan berusaha untuk memperoleh pangkalan di Kyrgyzstan selatan," katanya. "Pusat pelatihan anti-terorisme ini merupakan bagian dari kerjasama keamanan AS-Kyrgyzstan yang lebih luas...
"Pusat pelatihan anti-terorisme ini milik pemerintah Republik Kyrgyzstan dan akan digunakan untuk latihan personil pertahanan dan keamanan Kyrgyzstan."
Kedubes AS di Kyrgyzstan menolak untuk mengomentari mengenai bagaimana fasilitas itu akan mempengaruhi rencana Rusia. Kementerian pertahaan Kyrgyzstan menyatakan mereka tidak dapat memberikan perincian apapun dan para pejabat Rusia tidak ada untuk dimintai komenter.
Beberapa pengamat mengatakan bahwa Asia Tengah -- wilayah yang sebagian besar Muslim tapi sekuler -- telah menjadi makin rentan dengan gagasan militan dalam beberapa tahun terakhir karena kemurungan yang mendalam terkait stagnasi ekonomi dan kemiskinan.
Kyrgyzstan adalan negara bergunung-gunung di pusat persaingan Rusia-AS di Asia Tengah. Negara itu menjadi penting karena dekatnya dengan Afghanistan, dan Moskow dan Washington sekarang memiliki pangkalan militer di wilayahnya.
Kyrgyzstan telah memperingatkan AS tahun lalu ketika negara itu mengatakan akan menutup pangkalan udara AS di bandara Manas setelah menerima janji 2 miliar dolar bantuan dari Rusia.
Rusia sejak itu telah memberi Kyrgyzstan 150 juta dolar sebagai bantuan langsung dan 399 juta dolar piutang. Negara itu juga berjanji untuk menginvestasikan sekitar 1,7 miliar dolar untuk membantu membangun sebuah pabrik hidro yang sangat besar di Kyrgyzstan tapi kemajuannya sejak itu terhenti.
Kyrgyzstan kemudian membalikkan keputusannya mengenai pangkalan udara AS di Manas setelah AS membayar 180 juta dolar untuk mempertahankan pangkalan itu, yang dianggap oleh Washington sangat penting untuk memasok pasukan AS di Afghanistan.
(S008/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010