Tangerang (ANTARA News) - Dulmatin pelaku teroris yang ditembak Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di warnet Multiplus Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, Selasa (9/3), mengaku sebagai warga Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Ketua Rt004/04, Kelurahan Pondok Benda, Pamulang, Tangsel, Mawi Hartono (41),dihubungi Rabu mengatakan, bahwa Dulmatin mengaku bernama Yayat Ibrahim dan warga Cibubur, Jaktim.
"Dulmatin mengaku Yayat Ibrahim dan menunjukan kartu tanda penduduk (KTP) kepada saya ketika ingin mengontrak rumah," kata Mawi.
Menurut dia, bahwa Dulmatin tinggal di rumah kontrakan di Jalan Salak V, Pamulang tersebut mendekati satu tahun.
Mawi menambahkan, sesuai catatan bahwa pria yang belakangan bernama Dulmatin itu melapor pada 13 Mei 2009 kemudian menempati kontrakan milik Kasanah di Jalan Salak Rt004/04, Pondok Benda, Pamulang.
Padahal sebelumnya, seorang pria menunjukan identitas KTP Kecamatan Ciracas, Jaktim dengan nomor registrasi KTP 08.5410.020173.0585 dengan nama Yayat Ibrahim bukan Dulmatin.
Sedangkan alamat Yayat Ibrahim pada KTP tersebut di Jalan Masjid Fathul Ghofur RT001/04, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur.
Bahkan pada KTP itu, Dulmatin yang nama aslinya Joko Pitono kelahiran Jakarta 2 Januari 1970, padahal sesuai data polisi dia lahir di Desa Petarukan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jateng, 6 Juni 1970.
Ketika menghuni kontrakan, kata Mawi, Dulmatin membawa tiga pria mengunakan baju gamis dan tidak berapa lama memperkenalkan seorang wanita sebagai istrinya.
Namun sebelum penggrebekan dilakukan Tim Densus 88 di warnet Multiplus, Dulmatin telah meninggalkan kontrakan pada 21 Februari 2010.
Demikian pula kepada pemilik kontrakan Dulmatin mengaku pulang ke Lampung untuk mengunjungi orang tuanya yang sedang sakit.
Sebelumnya, petugas Densus 88 antiteror Mabes Polri melakukan penggerebekan di sebuah ruko di jalan Siliwangi Blok A-1 No.6 Kelurahan Pamulang, Selasa (9/3) sehingga menewaskan seorang teroris yang belakangan namanya Dulmatin.
Penggrebekan itu dilakukan oleh aparat bersenjata lengkap dan berpakaian preman pada sebuah warnet Multipulus.
Demikian pula polisi menggrebek rumah Fauzi di Jalan Setiabudi, Gang Asem Rt 003/05 No 15 B, Pamulang, menyebabkan dua teroris ditembak mati saat mereka berusaha melarikan diri mengunakan sepeda motor.
(U.A047/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
rumah gw ituu