Ketua Latupati Pulau Saparua, Johny Karim Patisahusiwa, saat dikonfirmasi ANTARA di Ambon, Rabu mengatakan, para pemangku adat se-Maluku akan segera menggelar pertemuan untuk menentukan gelar adat yang akan diberikan kepada Jenderal George Toisutta.
"Yang pasti gelar depannya adalah Kapitan (pemimpin perang), tapi kami masih akan membicarakan tentang nama belakang gelarnya," katanya.
Ia menyatakan, Latupati sepulau Saparua sudah setuju untuk menganugerahkan gelar adat kepada Kasad dan dijadwalkan berlangsung sehari sebelum peringatan Hari Pattimura ke-193 pada 15 Mei 2010 di Pulau Saparua.
"Setelah pemberian gelar Kasad juga akan mengikuti prosesi pengambilan api obor Pattimura yang dipusatkan di puncak gunung Saniri, sekaligus mengikuti kirab obor dari Saparua hingga ke Kota Ambon," ujarnya.
Patisahusiwa mengatakan, mereka masih belum memutuskan tempat pelaksanaan prosesi pemberian gelar adat kepada Kasad Toisutta yakni di gunung Saniri atau Benteng Duurstede, karena kedua tempat tersebut memiliki catatan sejarah tentang perjuangan Pattimura bersama para pejuang asal Maluku.
"Gunung Saniri merupakan tempat pertemuan Pattimura dan rekan-rekannya sebelum melakukan penyerangan terhadap Belanda di benteng Duurstede pada 1817," katanya.
Ia menambahkan, pemangku adat masih menunggu Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu yang saat ini sedang mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kunjungan ke Australia dan Papua Nugini.
"Kami masih menunggu Gubernur kembali untuk sama-sama membicarakan prosesi pemberian gelar kepada Kasad George Toisutta," tandas Johny Patisahusiwa.
(T.KR-IVA/D009/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010