Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Rabu sore, menguat 15 poin ke posisi 9.175/9.185 per dolar AS, setelah pada hari sebelumnya ditutup pada 9.190/9.200 per dolar AS.

Rupiah diperkirakan masih mampu menguat mendekati 9.150 per dolar AS karena banyak pemodal asing membeli obligasi pemerintah Indonesia, kata Direktur Retail Banking Bank Mega Kostaman Thayib di Jakarta.

Selain itu indikator ekonomi makro Indonesia yang terus membaik juga memperkuat kepercayaan asing untuk menanamkan investasinya di pasar domestik.

Menurut dia, Indonesia masih tetap merupakan pasar potensial yang memberikan keuntungan ketimbang pasar lainnya, karena itu investasi asing terus meningkat.

Kondisi ini merupakan peluang bagi rupiah untuk terus menguat hingga menjauhi angka 9.200 poin, ujarnya.

Ia mengatakan, kenaikan rupiah itu juga dipicu oleh faktor eksternal seperti saham-saham AS yang membaik yang juga mendorong bursa regional menguat.

Rupiah, lanjut dia, diperkirakan masih bisa menguat, namun untuk mencapai angka 9.100 per dolar kemungkinan akan tertahan oleh aksi Bank Indonesia (BI) yang kemungkinan melepas rupiah agar kenaikannya tidak terlalu cepat.

"Rupiah bisa saja mencapai 9.100 per dolar, namun kenaikan yang terlalu cepat membuat pelaku usaha kesulitan untuk menentukan harga jualnya di pasar ekspor," ucapnya.

Kostaman Thayib mengatakan, posisi rupiah saat ini sangat bagus dan BI diharapkan dapat menjaga agar tidak merosot terlalu cepat, apalagi BI mempunyai cadangan yang cukup besar.

"Kami optimis BI akan menjaga likuiditas rupiah agar tidak terpuruk apabila ada isu negatif yang akan menekannya lebih jauh," ucapnya.

(T.h-CS/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010