Mamuju (ANTARA News) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi(Disnakertrans) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengakui masihkekurangan tenaga teknis mediator ketenagakerjaan yang ada di wilayahitu.
Hal ini dikatakan Kepala Bidang Tenaga Kerja DisnakertransSulbar, Armon, usai mengikuti pelaksanaan Rapat Koordinasi danpenyusunan program tahun 2011 di Mamuju, Selasa.
Menurutnya, kurangnya mediator di bidang ketenagakerjaan iniberimplikasi terhadap buruknya masalah tenaga kerja karena kurangnyasosialisasi di masyarakat dan perusahaan pemberi kerja.
"Tanpa ada tenaga teknis mediator ketenagakerjaan, maka niscayapersoalan tenaga kerja di Sulbar akan tetap semrawut," ungkapnya.
Disnakertrans Sulbar pada tahun anggaran 2011, katanya, akanmengusulkan ke pusat agar memberi kesempatan terhadap calon tenagatekhnis ketenagakerjaan untuk mengikuti Pusat Pendidikan dan Latihan(Pusdiklat) di Jakarta.
"Kami berharap, pemerintah pusat melalui Kementerian Tenaga Kerja danTransmigrasi agar memberikan kesempatan kepada calon tenaga teknisuntuk mengikuti Pusdiklat untuk memenuhi kurangnya tenaga teknissebagai mediator tenaga kerja yang ada di Sulbar," pintanya.
Ia mengatakan, kabupaten Mamasa, Majene, Mamuju Utara dan Majene belummemiliki tenaga teknis mediator ketenagakerjaan yang profesional dibidangnya, sehingga dipandang perlu untuk segera mendorong calonmediator tersebut diikutkan dalam Pusdiklat ketenagakerjaan.
Kerja sama antara Disnakertrans dan Pusdiklat, kata dia, akandimasukkan dalam penyusunan program tahun depan, sehingga daerah inikelak juga memiliki tenaga teknis mediator ketenagakerjaan.
"Tahun depan kami akan mencoba mengusulkan minimal dua orang yang akankita kirim untuk mengikuti Pusdiklat di Jakarta," kata dia. (ACO/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010