Pada hari Senin (5/10), kondisi Sudiman sempat membaikKota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Probolinggo Sudiman meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat di RSUD dr Moh. Saleh karena terinfeksi COVID-19.
Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri, Sekda drg Ninik Ira Wibawati dan sejumlah Kepala OPD beserta staf di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo ikut melepas jenazah almarhum Sudiman di kamar mayat RSUD dr Moh Saleh, Rabu sore.
"Beliau dibawa ke ruang isolasi, kami berikan oksigen, injeksi, obat radiomavir. Pada hari Senin (5/10) mengambil plasma (aferesis), kemudian terapi convalescent pada Selasa (6/10)," jelas Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Probolinggo dr Abraar Kuddah di Probolinggo, Rabu.
Baca juga: Probolinggo wajibkan pabrik sediakan rumah sehat
Sudiman dirawat di RSUD dr Moh. Saleh sejak Minggu (4/10), saturasi oksigennya adalah 68 persen, sedangkan seseorang dalam kondisi normal adalah 96 hingga 100 persen. Terdapat gambaran dari paru mengalami vibrosis di kedua parunya dan hasil IGM (Immunoglobulin) dan IgG reaktif.
"Pada hari Senin (5/10), kondisi Sudiman sempat membaik. Tes usap dilakukan pada Senin (5/10) pagi dan sore, hasilnya sudah keluar dan dinyatakan positif COVID-19," tuturnya.
Baca juga: Khofifah pesan tidak lengah protokol kesehatan meski bebas zona merah
Ia menjelaskan, pihaknya sudah menduga bahwa almarhum Sudiman terinfeksi COVID-19 pada Minggu (4/10) saat masuk RSUD dr Moh. Saleh karena gambaran parunya sudah bisa diprediksikan seperti itu (pemeriksaan), kemudian drop dan pada Rabu pukul 11.30 WIB dinyatakan meninggal dunia.
"Saya berharap kepada masyarakat Kota Probolinggo tidak menghakimi pasien COVID-19 adalah aib. Stop stigma dan judge pasien COVID-19 adalah aib," katanya.
Baca juga: Mensos puji penanganan bantuan sosial di Surabaya
Abraar mengatakan tenaga kesehatan tidak pernah memberikan stigma seperti itu dan justru masyarakat sendiri lah yang menghakimi demikian, sehingga pihaknya juga memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak meremehkan COVID-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Virus corona itu memang benar-benar ada dan tidak perlu menyikapi berlebihan, namun juga jangan meremehkan. New normal hidup lebih sehat yakni istirahat cukup, makan yang bergizi dan periksakan diri saat sakit," ujarnya.
Sudiman meninggal dunia di usia 52 tahun. Almarhum dikenal sebagai sosok yang sangat peduli, baik dan cukup dekat dengan semuanya, terlebih sesama rekan kerja.
Baca juga: Mensos saksikan pencairan BST dan distribusi BSB di Surabaya
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020