"IMEX bertujuan untuk menjadi rekanan dari WOMAD dan WOMEX di Eropa, walaupun untuk saat ini fokus kami hanyalah pada musik Indonesia," ujar Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Ditjen Kebudayaan Kemdikbud Ahmad Mahendra, dalam taklimat media di Jakarta, Rabu.
Mahendra menambahkan bahwa IMEX merupakan upaya mengenalkan musik Indonesia yang luar biasa ragamnya. Dia memberi contoh bagaimana gamelan yang dikenal dunia dan bahkan mempengaruhi musik dunia.
Baca juga: Kemendikbud gandeng Irama Nusantara arsipkan musik populer Indonesia
Indonesia, lanjut dia, merupakan negara dengan penduduk terbesar ke empat dan juga penduduk muslim terbesar di dunia. Selama ribuan tahun Indonesia juga menjadi persimpangan pertemuan peradaban dunia yang datang dari belahan Timur dan Barat.
"Akibatnya, pertumbuhan budaya musik dunia yang begitu beragam tumbuh sangat luarbiasa di negeri ini," jelas dia.
Sejak beberapa dekade yang lalu di dunia industri musik global muncul sebuah istilah baru yang dikenal dengan nama "world music".
Istilah itu awalnya hanya di gunakan dalam lingkungan akademik bidang etnomusikologi. Namun setelah produser dan toko CD raksasa seperti di Amerika dan Eropa seperti Virgin Records menggunakan nama itu untuk menjual produk khusus "world music", maka istilah itu menjadi populer.
Baca juga: Irama Nusantara buka donasi selamatkan arsip lagu Indonesia
Di bawah label "world music" para pembeli dapat menemukan musik-musik dari Amerika Latin, Afrika, Asia, Eropa (Celtic) dan juga Gamelan.
Selama 30 tahun setelah istilah atau genre baru ini muncul, pasar global "world music" melejit menjadi 10 persen dari pasar industri musik dunia dengan jumlah uang sekitar 6,5 miliar dolar AS.
"Indonesia mencoba memasuki arena 'world music' dengan menyelenggarakan IMEX," kata dia.
Baca juga: Musisi tradisi apresiasi upaya DKJ rawat musik nusantara
Festival dan expo yang paling berpengaruh dalam perkembangan world music global adalah WORLD MUSIC, ARTS AND DANCE (WOMAD) dan WORLD MUSIC EXPO (WOMEX) yang berlangsung di Eropa.
IMEX akan dilaksanakan secara virtual terlebih dahulu melalui platform Youtube (Lokaswara Project) dan Facebook (Indonesian Music Expo) pada tanggal 11 Oktober hingga 18 Oktober.
Sejumlah grup akan tampil dalam ajang tersebut. Sementara, acara luring akan diselenggarakan di Bali pada 1 hingga 4 Juli 2021.
Baca juga: Etno Musik Festival 2019 untuk rawat musik nusantara
***3***
Pewarta: Indriani
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020