Saat ini sedang dibuat PP-nya dan Presiden minta PP selesai cepat

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan penyertaan modal untuk Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau sovereign wealth fund (SWF) mencapai Rp75 triliun yang bersumber dari aset negara, aset BUMN, dan sumber lainnya.

“Dalam PP-nya mengatur mengenai LPI ini dengan untuk penyertaan modalnya di mana kita berharap nilainya bisa akan mencapai Rp75 triliun atau sekitar 5 miliar dolar AS,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Sri Mulyani menuturkan melalui ekuitas tersebut maka pemerintah berharap dapat menarik dana investasi mencapai tiga kali lipat yaitu sekitar Rp225 triliun atau 15 miliar dolar AS.

“Saat ini sedang dibuat PP-nya dan Presiden minta PP selesai cepat. Jadi kita lakukan instruksi presiden satu minggu,” ujarnya.

Sementara itu, Sri Mulyani menyebutkan sejauh ini jenis injeksi ekuitas yang telah dibahas untuk penyertaan modal LPI adalah dalam bentuk dana tunai yaitu Rp30 triliun.

“Itu nilainya bisa mencapai Rp30 triliun, barang milik negara (BMN), saham negara pada BUMN atau perusahaan dan piutang negara. Itu yang bisa dilakukan,” katanya.

Ia melanjutkan, struktur organisasi LPI yang diatur dalam UU Ciptaker akan memiliki dewan pengawas yang terdiri atas Menteri Keuangan, Menteri BUMN dan tiga kalangan profesional serta dewan direktur.

“Semuanya profesional yang diselenggarakan secara profesional keseluruhan tata kelola operasi dari SWF ini,” tegasnya.

Kemudian juga memiliki dewan penasihat yaitu terdiri dari independen yang mewakili mitra strategis SWF.

“Kita harapkan dapat mitra reputable sehingga bisa kembangkan dan gunakan aset ini untuk menarik investasi secara lebih baik,” katanya.

Baca juga: Wamen BUMN: SWF Indonesia lebih besar dari Temasek jika BUMN IPO
Baca juga: Luhut harap Sovereign Wealth Fund mulai berjalan bulan depan

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020