Jambi (ANTARA News) - Diberlakukannya perdagangan antara ASEAN-China (CAFTA) pemerintah daerah diharapkan bisa melindungi industri lokal, ujar pengamat ekonomi Jambi, Dr. M Syurya Hidayat, SE.ME yang juga ketua program Magister ekonomi pembangunan (MEP) pascasarjana Universitas Jambi (Unja), Selasa.

"Sebab yang paling merasakan dampak dari CAFTA ini adalah industri lokal. Pemerintah daerah harus mencari solusi tepat bagaimana bisa mempertahankan industri lokal bisa terus bertahan bahkan tetap maju," katanya.

Menurut Syurya, salah satu dampak diberlakukannya CAFTA adalah membanjirnya produk asal China. Mulai dari makanan, obat-obatan, pakaian, produk elektronik, hiasan dan barang pakai lainnya. Harga murah dengan kualitas bagus akan sangat memudahkan penjualan produk China tersebut, dimana secara langsung akan memukul industri lokal yang ada.

Syurya mencontohkan, salah satu produk China yang mulai beredar di Jambi adalah buah-buahan seperti jeruk yang saat ini banyak beredar di Jambi. Meski Jambi bukan termasuk kawasan penghasil jeruk, banyaknya produk China yang sejenis tentunya akan mematikan penjualan produk yang sama dari pengusaha/petani lokal dipasaran.

"Disinilah perlu adanya peran pemerintah daerah bagaimana mengamankan usaha lokal agar minimal bisa tetap bertahan," katanya.

Untuk itu, Syurya menyarankan, pemerintah sebagai "leading sector" perekonomian melalui instansi terkait bisa menciptakan terobosan-terobosan baru disektor ekonomi. Salah satunya dengan menumbuhkembangkan sektor ekonomi baru yang tidak membebani pelaku industri dan ekonomi.

Salah satunya adalah investasi dibidang pertanian. Meski investasi dibidang pertanian termasuk kecil, namun tingkat konsumsi dibidang ini sangatlah tinggi.

Pemerintah disarankan benar-benar berperan penuh pada sektor pertanian. Sebab pelaku usaha dibidang pertanian ini sebagian besar adalah pemilik modal yang masuk dalam kategori minim. Dengan perbaikan sektor ekonomi sedikit banyak bisa memunculkan jenis usaha baru bagi masyarakat lokal.

"Usaha tersebut tentunya perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Seperti infrastruktur, lembaga penjamin modal serta pendukung lainnya," tutur Syurya.

Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan lebih meningkatkan pengawasan disektor perdagangan. Sebab, dengan diberlakukannya CAFTA dikhawatirkan banyak produk tak berizin ikut beredar khususnya di Jambi.

"Jangan sampai sektor perdagangan digunakan oleh para pelaku ekonomi untuk mematikan industri lokal dengan memasukan barang-barang tak berizin. Pengawasan dibidang ini mesti ditingkatkan," tambah Syurya Hidayat.

(T.KR-BS/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010