"Ini tidak akan bisa berhasil kalau bukan karena kalian semua, bukan karena Menterinya
Surabaya (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara memuji penanganan bantuan sosial (bansos) yang ada di Kota Surabaya, Jawa Timur, baik itu berupa Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Beras (BSB, maupun Bantuan Sosial Tunai (BST).
"Bisa dibilang Wali Kota Risma itu top tiga kepala daerah yang terbaik," kata Mensos Juliari P Batubara saat bertemu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di rumah dinas wali kota, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Rabu.
Menurut Mensos, di tengah pandemi COVID-19, banyak pemerintah daerah yang menggantungkan semua bantuan ke pemerintah pusat. Namun, hal itu justru berbeda dengan Kota Surabaya.
Baca juga: Mensos saksikan pencairan BST dan distribusi BSB di Surabaya
"Jadi tidak sedikit-sedikit urusan ke pemerintah pusat. Bisa ditanggung sendiri, bisa dihandle sendiri dengan segala sumber daya yang dimiliki Kota Surabaya," ujarnya.
Akan tetapi, kata Mensos, untuk menjadi kepala daerah yang berhasil dan sukses seperti Wali Kota Risma ini, tidak bisa dalam semalam langsung jadi sebab hal ini tentu membutuhkan proses yang panjang.
"Kesuksesan Wali Kota Risma ini dapat menjadi inspirasi bagi kepala daerah lain," katanya.
Dalam pertemuan itu, Mensos juga berpesan kepada para pendamping PKH yang hadir di rumah dinas wali kota agar terus bersemangat dalam melayani masyarakat. Bagi dia, pendamping adalah ujung tombak dalam mensukseskan setiap program bansos yang ada di Kementerian Sosial (Kemensos).
Baca juga: Bantuan sosial tunai di Jatim capai 99,2 persen
"Ini tidak akan bisa berhasil kalau bukan karena kalian semua, bukan karena Menterinya. Kami ini pada tataran konsep, tapi yang mengeksekusi kalian semua, di lapangan kalian semua. Oleh karena itu SDM PKH itu penting," kata Mensos.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan, sebagai pemimpin daerah memang sudah berkewajiban untuk mensejahterakan masyarakatnya. Meski terkadang sulit untuk mewujudkan itu, namun jika dilakukan dengan tulus maka hal itu tidak akan menjadi kendala.
"Saya ingin menyampaikan bahwa memang kami diwajibkan untuk mensejahterakan warga yang kurang mampu," kata dia.
Baca juga: Kemensos serahkan bantuan kepada anak penyintas disabilitas ganda
Untuk itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya memiliki berbagai program yang juga bertujuan untuk mensejahterakan warga seperti sekolah gratis mulai SD hingga SMP, serta program makanan bagi lansia maupun disabilitas.
"Jadi tujuannya adalah mensejahterakan warga. Tidak usah khawatir kalau kita melakukannya dengan tulus kita akan mendapatkan itu (surga)," ujarnya.
Menurut dia, selama ini program PKH yang ada di Surabaya setiap bulannya berjalan lancar tanpa ada kendala. Bahkan, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mendapat program itu pun dapat menerimanya dengan baik.
Baca juga: Mensos komitmen perkuat transparansi dan akuntabilitas anggaran
Meski begitu, Wali Kota Risma berharap kepada para pendamping PKH agar terus melayani masyarakat dengan sungguh-sungguh. Jika hal itu dilakukan atas dasar kemanusiaan, maka Tuhan pasti akan membalas kebaikan itu dengan sesuatu yang lebih besar.
"Saya mohon karena tadi tujuannya adalah untuk mengentas kemiskinan warga agar sejahtera, ayo kita benar-benar sungguh-sungguh," katanya.
Baca juga: Mensos berharap realokasi anggaran program PEN lebih fleksibel
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020