Jakarta (ANTARA News) - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta bekerja sama dengan Kedutaan Besar Iran menyelenggarakan Festival Seni Budaya Pemuda Muslim Iran-Indonesia sebagai upaya meningkatkan hubungan kebudayaan dan pendidikan kedua negara.
"Kebudayaan itu tentu bisa dijadikan alat dakwah dan mempererat hubungan persahabatan antar negara, seperti Indonesia dan Iran yang sama-sama mayoritas Muslim," tutur Rektor UIN, Prof Dr Komaruddin Hidayat, di Jakarta, Selasa.
Acara yang baru pertama kali diselenggarakan itu berlangsung pada 9-11 Maret di Auditorium Utama Kampus UIN Ciputat. Acara itu akan menampilkan berbagai macam kesenian dari kedua negara, seperti tari tradisional dan nasyid.
Senada dengan Komaruddin, Rektor Sooreh University Tehran, Dr Roshan yang hadir dalam acara itu mengatakan, kebudayaan islam merupakan salah satu ciri khas yang menjadi penghubung masyarakat Islam, seperti antara Indonesia dan Iran,
"Kebudayaan islam merupakan ikon satu-satunya yang membuat hubungan antara masyarakat islam di seluruh dunia," ujar Roshan.
Roshan mengatakan, sebagai umat Islam, mempererat tali kerja sama kebudayaan dan hubungan satu sama lain akan melindungi umat muslim dari fitnah yang dilakukan oleh pihak-pihak yang jadi musuh.
Dalam festival tersebut juga terdapat 20 gerai (stan) pameran kebudayaan Iran dan Indonesia.
Menurut Ketua Pekan Persahabatan Pertama Pemuda Muslim Iran dan Indonesia, Rizky Al-Huda Adrianus, pihaknya menyediakan 11 gerai kebudayaan Iran dan sembilan stan kebudayaan Indonesia.
"Ada 11 stan kebudayaan Iran dan 9 stan kebudayaan Indonesia, di antaranya stan Aceh, Tegal dan batik Banten," kata Rizky.
Rizky mengatakan ada 20 orang mahasiswa dari Iran yang melakukan pameran dan pertunjukan dalam acara tersebut.
Selain menjalin kerjasama dalam bidang kebudayaan, pihak Iran dan Indonesia juga menjalin kerja sama di bidang pendidikan.
Kerja sama tersebut tertuang dalam penandatangan nota kesepahaman yang ditandatangani Rektor antara Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah, Prof Dr Komaruddin Hidayat dan Rektor Sooreh University Tehran, Dr Roshan.
"Ada lima pasal utama dalam MoU tersebut yaitu pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, pelaksanaan `workshop`, pelaksanaan konferensi internasional, dan pelaksanaan program MA dan doktor," jelas Roshan.
Roshan mengatakan pihaknya telah siap dan berkomitmen untuk melaksanakan kerja sama antar UIN dan Sooreh University.
Roshan pun optimistis dengan UIN dan Kementerian Pendidikan Indonesia dalam meningkatkan dan memperluas jaringan pendidikan.
"Saya melihat potensi kerjasama yang begitu luar biasa, terutama melihat keseriusan UIN dan Kementerian Pendidikan Indonesia," ujar Roshan.
(T.M-RFG/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010