Tangerang (ANTARA News) - Ketua Tim Forensik Mabes Polri, Kombes Amri Kamal mengatakan, pelaku teroris yang ditembak Tim Densus 88 di warnet Multiplus, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Selasa, sempat melepaskan tembakan hingga akhirnya petugas membalas.
"Pelaku membawa senjata saat berada di dalam warnet," kata Amri Kamal usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Ruko Puri Pamulang,Tangerang, Selasa.
Amri mengatakan saat Tim Densus 88 melakukan penggerebekan kemudian pelaku mengeluarkan senjata dan sempat melepaskan tembakan, maka petugas melakukan perlawanan.
Namun begitu, dia belum dapat memberikan keterangan secara terinci tentang jenis yang dibawa pelaku, karena masih dalam penyelidikan.
"Saya belum dapat menjelaskan tentang senjata yang digunakan pelaku, dan segera dilaporkan kepada Kapolri," katanya.
Sebelumnya saksi mata di tempat kejadian perkara (TKP) mendengar empat kali terdengar suara tembakan saat penggerebekan tim Densus 88 terhadap seorang teroris di warnet Multiplus.
"Saya mendengar ada empat kali suara tembakan pada penggerebekan di warnet," kata Umi (25), seorang saksi mata pengunjung salon Rinova yang berada di sebelah TKP dihubungi Selasa.
Menurut dia, saat terdengar tembakan berada di Blok A No 4 yang bersebelahan dengan warung internet Multiplus Blok A No 6, saat dirinya sedang mencuci rambut.
Dia menambahkan, saat sedang di dalam salon, tiba-tiba terdengar empat kali tembakan tim Densus 88 Mabes Polri yang menggerebek pengunjung warnet.
Namun tiga petugas dari Densus 88 langsung bergerak ke dalam warung internet dan dua orang lainnya kedalam salon tersebut dan mengamankan beberapa pengujung.
Setelah itu, kata dia, tim Densus 88 kemudian masuk ke dalam warnet Multiplus dan mengamankan seorang pria yang diduga teroris.
Sedangkan seorang wanita teman pelaku teroris berada di salon yang ketika itu melakukan perawatan kecantikan oleh karyawan salon. (U.A047/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010