Tangerang (ANTARA News) - Warga terus berdatangan ke lokasi penggrebekan seorang pria yang diduga teroris di Jalan Siliwangi, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, sehingga menimbulkan kemacetan panjang ke lokasi tersebut.
Pemantauan ANTARA di tempat kejadian perkara (TKP), arus lalu lintas dari arah bundaran Pamulang hingga di depan pusat perbelanjaan Pamulang Square, yang berjarak 10 meter dari lokasi kejadian macet total.
Adapun dari arah berlawanan dari arah Jalan Pondok Benda, Pamulang II menuju Jalan Siliwangi, Pamulang, kendaraan roda dua dan empat bergerak merayap.
Kemacetan panjang mulai dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pondok Benda dari arah Serpong hingga bundaran Pamulang dekat kantor Wali Kota Tangsel, atau sebaliknya diperkirakan mencapai 3,1 km.
Sementara di lokasi kejadian ratusan warga terus berdatangan melihat warung internet Multiplus tempat dimana terjadinya penggerebekan yang dilakukan tim Densus 88.
Padahal, aparat kepolisian telah melarang mereka dengan membentangkan garis polisi agar tidak mendekat namun warga tetap memberanikan diri untuk melihat langsung warnet dengan dinding warna biru itu.
Di dekat warnet Multiplus itu, petugas juga menutup salon Rinova dan gerai Telkomsel untuk segera dilakukan olah TKP.
Demikian pula di warnet tersebut telah siaga kendaraan Unit Indetifikasi Polda Metro Jaya warna oranye nomor 3125-VII.
Selain itu petugas dari Polsek Pamulang telah mengevakuasi sepeda motor milik pria yang diduga teroris yang ditembak mati di lantai dua di kursi bilik nomor 9.
Sedangkan sepeda motor yang digunakan pelaku nomor polisi B-6174-ECJ diangkut kendaraan bak terbuka bernopol B-9936-E kantor Polsek Pamulang.
Hingga berita ini diturunkan kemacetan di jalan Siliwangi Pamulang tak dapat dihindari akibat banyaknya pengendara yang melintas memperlambat kecepatan untuk menyaksikan tempat pengrebekan.
Bahkan petugas dari Dinas Perhubungan dan aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkot Tangsel siaga membantu kelancaran arus lalu lintas.
(A047/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010