Alhamdulillah, Pak Menteri bilang iya mbak saya tambah

Surabaya (ANTARA) - Bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial senilai Rp300 ribu untuk target 1,2 juta keluarga di Provinsi Jawa Timur tahun 2020 hingga saat ini sudah terealisasi 1,1 juta keluarga atau 99,2 persen.

"Jadi tinggal 10 ribu keluarga lagi," kata Dirut PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi kepada Menteri Sosial Juliari P Batubara di acara Penyaluran Bantuan Sosial Tunai di Kantor Pos Kebon Rejo Kota Surabaya, Rabu.

Baca juga: Salurkan BST, Pos Indonesia gunakan aplikasi

Sedangkan untuk Kota Surabaya sebanyak 162 ribu keluarga, lanjut dia, hingga saat ini sudah terealisasi 161 ribu keluarga atau 99,4 persen, sehingga masih ada 932 keluarga yang belum mendapat BST.

Menurut dia, setiap hari ada 16 ribu penerima BST di seluruh kabupaten/kota di Jatim, sedangkan khusus hari Sabtu dan Minggu bisa mencapai 43 ribu penerima BST.

Baca juga: Mensos luncurkan bansos tunai Rp500 ribu bagi KPM BPNT

"Bagi kami, PT Pos dapat penghormatan dari Pak Mensos untuk menyalurkan BST. Semoga menjadi amal ibadah dan memberikan kontribusi nyata untuk pemulihan ekonomi nasional," katanya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pada saat pandemi COVID-19 sempat bingung karena banyak warga Surabaya yang tidak bisa bekerja lagi.

Baca juga: Mensos bagikan BST di Desa Kusamba-Padangbai Bali

"Sementara itu, kami juga harus merawat pasien yang jumlahnya besar karena saat itu penyakit ini (COVID-19) amat ganas sekali. Jadi banyak yang tiba-tiba langsung meninggal," ujarnya.

Mendapati hal itu, Risma kemudian mengeluh kepada Mensos agar bisa dinaikkan jumlah penerima manfaat BST. Hal itu dikarenakan jumlah penerima BST saat itu sedikit sementara di sisi lain masih banyak warga yang membutuhkan.

"Alhamdulillah, Pak Menteri bilang iya mbak saya tambah," katanya.

Untuk itu, Risma mewakili warga Surabaya mengucapkan terima kasih kepada Mensos yang sudah mendambah jumlah penerima BST.

"Berkat beliau (Mensos) bantuan ditambah sehingga banyak warga yang banyak dapat bantuan untuk menopang selama pandemi ini," katanya.

Sementara itu, Menteri Sosial Juliari P Batubara dalam sambutannya mengatakan program BST ini merupakan instruksi dari Presiden RI Joko Widodo.

"Kalau tidak ada instruksi dari Bapak Presiden, maka program ini belum tentu ada. Jadi terima kasih untuk bapak presiden sehingga kami bisa menjalankan program ini dengan baik bersama mitra kami PT Pos," katanya.

Meskipun nilainya tidak seberapa, lanjut dia, namun bantuan itu dinilai cukup bermanfaat khususnya untuk keluarga ekonomi rendah karena bisa digunakan untuk keperluan mendesak khususnya pada saat pandemi COVID-19.

"Jadi jangan digunakan untuk beli rokok, nanti kasihan istri dan anaknya tidak kebagian," kata Mensos kepada para penerima manfaat BST di acara tersebut.

Menurut dia, program BST yang sudah berjalan sejak April sampai Desember 2020 ini nantinya akan dilanjutkan pada Januari sampai Juni 2021.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020