Dubai (ANTARA News/AFP) - Pemerintah Dubai, Senin mengatakan bahwa konglomerat milik negara, Dubai World, bulan ini akan memberi para kreditur sebuah proposal restrukturisasi utangnya 22 miliar dolar AS.
"Sebuah proposal resmi akan diberikan Dubai World kepada kreditur pada Maret," kata juru bicara pemerintah kepada AFP dalam sebuah pesan email, menolak untuk mengomentari laporan bahwa sebuah tawaran diperkirakan minggu ini.
"Proses ini rahasia," kata juru bicara.
Emirat Teluk, Dubai, mengguncang pasar saham global pada November tahun lalu, ketika pihaknya menyerukan moratorium utang anak perusahaan yang bermasalah Dubai World.
Konglomerat mulai melakukan perundingan dengan kreditur pada Desember, setelah pihaknya menetapkan 4,1 miliar dolar dari utang unitnya, Nakheel berkat talangan (bailout) menit-menit terakhir dari Abu Dhabi.
Pemerintah mengatakan bulan lalu bahwa diharapkan Dubai World akan memberikan rencana restrukturisasi utang kepada para kreditur pada Maret.
The Financial Times melaporkan pada Senin bahwa kelompok tersebut diperkirakan mendekati para pemberi pinjaman dengan rencana minggu ini.
Itu dikutip bankir yang mengatakan rencana diperkirakan menawarkan para kreditor sebuah opsi menjadi pembayaran kembali selama beberapa tahun, tetapi dengan sebuah "haircut" atau menjadi dibayar lebih lama jangka panjang, "berpotensi dengan jaminan pemerintah."
Dikatakan beberapa bankir yang menyangkut proposal dapat menyebabkan perpecahan antara kreditor.
Empat bank Inggris -- HSBC, Lloyds, RBS dan Standard Chartered --adalah diyakini memiliki eksposur utang Dubai World melebihi lima miliar dolar AS.
Dubai mengatakan pada 7 Februari, pihaknya memberikan uang muka kepada Dubai World 6,2 miliar dolar selama 12 bulan sebelumnya, dan pihaknya siap untuk menempatkan lebih banyak uang jika diperlukan.
Total utang Dubai World, termasuk kewajiban, adalah sekitar 60 miliar dolar AS.
Utang emirat diperkirakan antara 80 dan 100 miliar dolar AS, tetapi beberapa analis mengatakan jumlah itu bisa setinggi 170 miliar dolar AS. (A026/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010