New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak berjuang untuk memperpanjang kenaikan pekan lalu pada Senin, karena euforia dari data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan memudar.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman April, naik 37 sen menjadi ditutup pada 81,87 dolar per barel.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan April naik 58 sen menjadi menetap di 80,47 dolar per barel.
Analis mengatakan optimisme pasar berkurang setelah data pekerjaan AS yang membesarkan hati dikeluarkan oleh pemerintah pada Jumat.
Data pembayaran upah non pertanian turun sebesar 36.000 pada Februari, mengejutkan sebagian besar analis yang memproyeksikan sekitar 67.000 kehilangan pekerjaan, dan tingkat pengangguran bertahan 9,7 persen meskipun badai musim dingin yang parah, kata laporan.
"Memudarnya keuntungan memberikan kesan bahwa tingkat pesimisme masih ada," kata Mike Fitzpatrick dari MF Global.
Fitzpatrick mencatat bahwa data penawaran dan permintaan untuk minyak tetap lemah.
"Semua ini menunjukkan kemungkinan korektif menjual," ia menambahkan.
Fitzpatrick juga mengatakan bahwa krisis utang Yunani terus menghantui pasar.
"Mungkin melihat Perdana Menteri Yunani Papandreou pergi ke ibukota Eropa mencari bantuan telah membuat investor tidak nyaman," katanya.
Sementara itu, pasar minyak akhir pekan menimbang komentar dari Raja Arab Saudi Abdullah, yang mengatakan bahwa negara utama penghasil minyak mentah itu akan mempertahankan kebijakan yang moderat membantu membatasi kerusakan krisis keuangan global.
"Kerajaan ini terus menjadi moderat dalam pendekatan terhadap situasi minyak global," kata Abdullah dalam pidato tahunan kepada Dewan Syura, majelis konsultatif negara itu.
Pernyataan dari raja Saudi muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa sanksi yang dipimpin AS terhadap Iran atas program nuklir yang kontroversial dapat mengganggu pasar minyak dunia.
Dengan produksi Saudi melayang-layang di sekitar sembilan juta barel per hari, Saudi Arabia adalah pemasok tunggal terbesar kartel OPEC dan kunci ayunan produser, menambahkan atau mengurangi produksi menjadi ayunan moderat tajam di pasar.
Sen Amrita dari Barclays Capital mengatakan tren pasar sedang meningkat.
"Kisaran yang dominan bergerak ke atas karena lantai saat ini mendorong naik dari 70 dolar ke 75 dolar, dengan harga telah menetap di atas 80 dolar per barel untuk tiga sesi berturut-turut dengan relatif mudah minggu lalu," kata analis. (A026/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010