Surabaya (ANTARA News) - Akses menuju Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) khusus untuk roda dua tak lagi buka-tutup menyusul semakin kondusifnya cuaca di Selat Madura dan sekitarnya.
"Dalam sepekan terakhir curah hujan relatif sedang, sehingga lalu lintas di Suramadu lancar," kata Kepala Gerbang Tol Jembatan Suramadu, Suhariyono, di Surabaya, Senin.
Sebelumnya, jembatan yang melintasi Selat Madura sering ditutup akibat tingginya curah hujan disertai angin kencang sehingga membahayakan pengendara sepeda motor.
Meskipun demikian, pihaknya tetap meningkatkan pengawasan, terutama untuk mengantisipasi angin kencang yang terjadi secara tiba-tiba.
"Berbeda dengan di darat, perubahan cuaca di laut sering terjadi secara mendadak," kata Suhariyono.
Menghadapi hal itu, petugas secara simultan terus melakukan pemantauan dengan mengintensifkan petugas patroli keliling jembatan.
Selain itu, pemantauan juga dilakukan melalui Anemometer dan "Structural Health Monitoring System (SHMS)".
"SHMS itu kami gunakan untuk mengetahui karakteristik dan menjaga jembatan agar usianya relatif lebih lama," katanya.
SHMS melaporkan secara simultan setiap perkembangan struktur jembatan dari pengaruh internal jembatan maupun ekternal, termasuk gejala geologi.
Sejak diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009, Jembatan Suramadu sudah enam kali ditutup akibat angin kencang di Selat Madura.
Setiap kali penutupan, petugas mengacu pada prosedural dan standar keselamatan melintasi jembatan yang berlaku secara internasional.
Berdasarkan hasil uji coba pengamatan lembaga konsultan pada 3 April 2009 menyebutkan, kecepatan angin di Selat Madura pada pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB berkisar antara 3,4 hingga 4,1 meter per detik dalam kondisi cuaca cerah.
Kemudian pada 13.00-14.00 WIB, kecepatan angin 5,5-8,7 meter per detik dengan kondisi cuaca gerimis.
Pada 17.00-18.00 WIB kecepatan angin berkisar 2,4-4,2 meter per detik dalam kondisi cuaca berawan, sedangkan pada pukul 20.00-21.00 WIB kecepatan angin berkisar 5,2-6 meter per detik dalam kondisi cuaca cerah.
Batas tidak aman untuk dilintasi kendaraan, yakni ketika kecepatan angin mencapai 11 meter per detik.
Pada saat kecepatan angin mencapai angka tersebut, jalur kendaraan roda akan ditutup. (M038/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010