Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan asal Jepang, Marubeni Corporation dan PT Cirebon Electric Power (PEC) meneken perjanjian kredit senilai 600 juta dolar AS untuk membiayai proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Cirebon, Jabar, berkapasitas 660 MW.
Siaran pers Marubeni di Jakarta, Senin mengatakan, perjanjian yang ditandatangani pada Senin ini merupakan pinjaman dengan jaminan terbatas.
Kredit diberikan kepada CEP dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan The Export-Import Bank of Korea (K-EXIM) yang keduanya merupakan perpanjangan tangan lembaga keuangan Pemerintah Jepang dan Korea.
Turut pula memberikan pinjaman empat bank umum, yakni Sumitomo Mitsui Banking Corporation, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd, Mizuho Corporate Bank Ltd, dan ING Bank NV.
Proyek PLTU Cirebon berbahan bakar batubara tersebut merupakan proyek lelang internasional pertama setelah krisis ekonomi Asia yang dimenangi konsorsium dipimpin Marubeni.
Selain itu, juga merupakan proyek yang pertama mendapat pembiayaan bersama dari JBIC dan K-EXIM.
Pembangkit akan dibangun, dimiliki, dan dioperasikan CEP melalui skema pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat di Indonesia.
Setelah pembangkit beroperasi komersial pada 2011, listrik akan dijual kepada PT PLN (Persero) berdasarkan perjanjian pembelian listrik jangka panjang selama 30 tahun.
Marubeni menempatkan bisnis IPP luar negeri sebagai bisnis intinya dan sedang berupaya meningkatkan portofolio global aset listriknya.
Perusahaan tersebut juga akan terus berkontribusi pada pengembangan sektor pembangkitan listrik, yang merupakan prasarana dasar, di Asia dan di seluruh dunia. (K007/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010