Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Wilayah Administrasi Khusus Hong Kong (HKSAR), Selasa, memutuskan perpanjangan kebijakan pengaturan pembatasan selama sepekan, hingga 15 Oktober, di tengah kekhawatiran kemungkinan wabah COVID-19 memburuk.
Pembatasan tersebut di antaranya adalah larangan berkumpul lebih dari empat orang dan kewajiban mengenakan masker di ruang dan angkutan publik.
Namun, tim seluncur es yang beranggotakan empat orang tetap diperbolehkan bertanding mulai 9 Oktober, demikian disebutkan di laman berita ECNS.
Pada Selasa, di Hong Kong terdapat delapan kasus baru COVID-19, lima di antaranya dialami warga lokal.
Lebih dari tujuh hari, Hong Kong mencatat 10 kasus lokal, termasuk tujuh di antaranya yang tidak diketahui asal penularannya.
Menteri Kesehatan dan Pangan Hong Kong Sophia Chan mengatakan bahwa lonjakan kasus yang terjadi baru-baru ini memicu gelombang epidemi lebih cepat daripada perkiraan, kalau tidak ada tindakan penanggulangan.
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, Selasa, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan pemerintahannya juga akan melakukan tindakan antisipatif.
Ia mengatakan pemerintahan juga sedang mempelajari kemungkinan soal membebaskan kewajiban karantina selama 14 hari bagi warganya yang baru pulang dari China daratan sehingga mereka bisa bekerja, melakukan kunjungan medis, kunjungan keluarga, dan berbagai kegiatan lainnya.
Otoritas rumah sakit di Hong Kong menyebutkan 117 pasien masih dirawat, termasuk 10 dalam kondisi kritis.
Menurut data departemen kesehatan pada Selasa, jumlah kasus positif COVID-19 di Hong Kong seluruhnya mencapai 5.132 dengan 105 kematian.
Baca juga: Otoritas sebut Hong Kong di ambang gelombang besar wabah COVID-19
Baca juga: China kirim tim ke Hong Kong untuk uji corona secara meluas
Baca juga: Polisi Hong Kong bubarkan demonstrasi terbesar sejak wabah corona
Warga Hong Kong terbangkan paralayang untuk rayakan Hari Nasional China
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020