Tasikmalaya (ANTARA News) - Dua dari 15 santri yang melarikan diri dari pondok Inabah 17, Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, belum ditemukan.
Pengurus Inabah 17 Hj Enung Mariati (45) saat dihubungi ANTARA di Tasikmalaya, Senin, mengatakan, dua santri yang nasibnya belum diketahui sejak melarikan diri Sabtu (27/2) yakni Wildan (14) asal Bandung, dan Epan (24) asal Palembang.
"Belum, belum ditemukan, masih ada dua orang yang belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian," kata Enung.
Dia mengatakan, pencarian masih dilakukan dengan melibatkan tim SAR, aparat keamanan, maupun imbauan kepada seluruh masyarakat di wilayah Tasikmalaya, Ciamis, maupun Kota Banjar agar secepatnya melaporkan kepada pihak Inabah maupun kepolisian setempat apabila mengetahui keberadaan dua orang santri itu.
Dari 15 orang santri yang melarikan diri, lima orang sudah kembali ke pondok, satu orang dijemput keluarga, tujuh ditemukan meninggal dunia karena terbawa arus sungai Citanduy.
Menurut Enung, santrinya yang melarikan diri itu diduga karena merasa tidak bebas hidup di pondok Inabah yang menuntut kedisiplinan dengan aturan-aturan ketat agar mereka dapat beribadah sungguh-sungguh dan menjadi orang yang taat beragama.
Pendidikan yang diterapkan oleh Inabah kepada santri yang sebelumnya menjalani hidup kurang baik itu, kata dia, tidak dilakukan secara fisik melainkan menyuruh mereka melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan pada umumnya seperti shalat, mengaji, dan berzikir setiap harinya dengan waktu yang terjadwal.
(FPM/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010