"Dunia internasional, termasuk AS, sudah mengakui Indonesia konsisten terhadap pemberantasan terorisme dan kemampuan aparatnya juga sudah diakui," kata Kepala Desk Antiteror Kementeriaan Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Ansyaad Mbai di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, saat ini pihak Polri telah berhasil mengungkap sejumlah aksi-aksi terorisme termasuk di Nangroe Aceh Darussalam. "Semua bisa ditangani dengan baik, jadi tidak berpengaruh bagi rencana kedatangan Obama," katanya saat menjawab ANTARA News.
Kementerian Luar Negeri RI menyatakan tim pendahulu dari AS telah tiba di Jakarta untuk mempersiapkan segala sesuatunya terkait rencana kunjungan Presiden Obama. Namun, belum dapat dipastikan rencana rinci kegiatan Presiden Obama dan keluarga selama berada di Indonesia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memberikan arahan agar dapat diraih hasil nyata dari kunjungan Obama ke Indonesia, bukan hanya untuk hubungan Indonesia-Amerika, tetapi juga demi kepentingan internasional.
Indonesia dan AS telah menyiapkan dokumen perjanjian kerjasama komprehensif di berbagai bidang seperti ekonomi dan pendidikan, yang diharapkan dapat ditandatangani pada kunjungan Obama ke Indonesia.
Kementerian Luar Negeri RI menyatakan, perjanjian kerjasama komprehensif itu sudah berada dalam tahap matang sehingga diharapkan bisa langsung dilahirkan rencana aksi dari perjanjian tersebut.
Kerjasama itu dimaksudkan memperluas dan memperkuat hubungan Indonesia dengan AS dalam menangani isu-isu regional dan global.
Indonesia dan AS menginginkan hubungan yang lebih komprehensif di bidang energi, lingkungan, kesehatan, ilmu pengetahuan, investasi, serta mengekslorasi kemungkinan memperbesar volume perdagangan dari kedua belah pihak.
Presiden Obama dijadwalkan berkunjung ke Indonesia bersama dengan istrinya Michelle dan kedua putrinya, Malia dan Sasha. (ANT/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010