Longsor tersebut mengakibatkan kendaraan terpaksa menempuh jalan lama sebagai alternatif yang jaraknya lebih jauh 12 kilometer. Jalan yang longsor tersebut baru digunakan kendaraan mulai Desember 2009.
Zainudin (42) pemilik kendaraan pribadi yang baru menempuh perjalan dari Kerinci, Minggu, mengatakan, jalan baru yang dibangun untuk memperpendek jarak tempuh dari Desa Muaraimat dengan desa Kalianggang dari 22 km menjadi delapan kilometer itu, kini longsor.
Dua bukit yang berada di sisi kiri kanan jalan tanahnya tergerus air sehingga menutupi badan jalan.
"Kendati jalan itu cukup lebar dan telah memperpendek jarak tempuh, karena adanya bukit yang dipotong dan dikikis, namun kondisinya masih labil, karena belum di aspal, dan bukit di sisi jalan sering longsor," katanya.
Zainudin menyebutkan, karena terjebak longsor ia terpaksa memutar arah dan kembali menempuh jalan lama sepanjang 22 km, yang kondisinya sangat memprihatinkan, selain sudah sempit karena ditutupi semak belukar, juga banyak lubang besar dan dalam karena sudah tidak diurus.
Jarak tempuh dari kota Sungai Penuh hingga Desa Muaraimat sekitar 90 km, biasanya ditempuh dalam waktu dua jam, kini memakan waktu 3,5 jam, dan kendaraan banyak terjebak dan di lubang terutama mobil berukuran kecil.
"Mobil saya jadi rusak serius, karena bempernya berulang kali berbenturan dengan dinding lubang dalam di jalan lama yang sempit ditumbuhi semak belukar," kata Zainudin.
Hal senada diutarakan, Amir (35) pengemudi bus antarkota dalam provinsi (AKDP) rute Jambi-Kerinci, yang mengaku kendaraan terpaksa menempuh jalan lama, karena jalan baru ditutupi longsor.
Jarak tempuh makin lama dan jauh, ditambah kondisi jalan lama yang tidak dirawat atau terabaikan, karena sudah dipenuhi belukar hampir menutup setengah badan jalan serta banyak lubang dan besar di sepanjang jalan, katanya.
Jalan lama yang juga berada di sisi jurang, penuh tikungan, penurunan dan tanjakan tajam membuat mengemudi lebih hati-hati kalau tidak ingin terperosok masuk lubang dan jurang.
Jalan menuju ke Kerinci itu merupakan satu-satunya jalan yang menghubungkan Kota Sungai Penuh dengan Kota Bangko menuju Jambi yang digunakan sebagai sarana angkutan barang dan orang. (M037/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010