Sanaa (ANTARA News/AFP) - Seorang militan Al-Qaeda membunuh seorang polisi penjaga dan melukai parah seorang lagi Minggu ketika ia berusaha melarikan diri dari penahanan di sebuah rumah sakit Yaman, kata kementerian pertahanan.
"Penjaga-penjaga di Rumah Sakit Republikan di Sanaa menggagalkan upaya kabur seorang anggota Al-Qaeda yang terlibat dalam sejumlah serangan teroris yang dirawat selama beberapa hari," kata situs kementerian itu, 26sep.net, dalam sebuah pernyataan.
"Ia berhasil merebut senjata salah satu polisi ketika penjaga itu membantunya pergi ke kamar kecil, dan melepaskan tembakan ke arahnya dan seorang penjaga lain," kata pernyataan itu.
Salah seorang penjaga tewas dan seorang lagi dibawa ke rumah sakit untuk dioperasi setelah mengalami luka-luka tembakan, katanya, dengan menambahkan bahwa penjaga-penjaga lain berhasil membekuk militan itu.
Tersangka diidentifikasi sebagai "teroris Sharif Mobayli," seorang warga Jerman keturunan Somalia yag dirawat karena masalah kesehatan yang tidak dirinci, kata seorang pejabat medis.
Saksi mata mengatakan, militan itu dikembalikan ke penjara setelah insiden tersebut.
Laporan-laporan sebelumnya mengatakan, tersangka menembak mati dua penjaga rumah sakit dalam upaya pelarian yang gagal dan ia menyerahkan diri setelah tembak-menembak dengan tiga penjaga lain.
Satu sumber yang dekat dengan kepolisian mengatakan, tersangka diyakini memiliki kewarganegaraan AS-Yaman.
Negara-negara Barat dan Arab Saudi, tetangga Yaman, khawatir negara itu akan gagal dan Al-Qaeda memanfaatkan kekacauan yang terjadi untuk memperkuat cengkeraman mereka di negara Arab miskin itu dan mengubahnya menjadi tempat peluncuran untuk serangan-serangan lebih lanjut.
Yaman menjadi sorotan dunia ketika sayap regional Al-Qaeda AQAP menyatakan mendalangi serangan bom gagal terhadap pesawat penumpang AS pada Hari Natal.
AQAP menyatakan pada akhir Desember, mereka memberi tersangka warga Nigeria "alat yang secara teknis canggih" dan mengatakan kepada orang-orang AS bahwa serangan lebih lanjut akan dilakukan.
Para analis khawatir bahwa Yaman akan runtuh akibat pemberontakan Syiah di wilayah utara, gerakan separatis di wilayah selatan dan serangan-serangan Al-Qaeda. Negara miskin itu berbatasan dengan Arab Saudi, negara pengekspor minyak terbesar dunia.
Sanaa menyatakan, pasukan Yaman membunuh puluhan anggota Al-Qaeda dalam dua serangan pada Desember.
Kedutaan Besar Inggris di Sanaa juga menjadi sasaran rencana serangan bunuh diri Al-Qaeda yang digagalkan aparat keamanan Yaman pada pertengahan Desember.
Sebuah sel Al-Qaeda yang dihancurkan di Arhab, 35 kilometer sebelah utara ibukota Yaman tersebut, "bertujuan menyusup dan meledakkan sasaran-sasaran yang mencakup Kedutaan Besar Inggris, kepentingan asing dan bangunan pemerintah", menurut sebuah pernyataan yang dipasang di situs 26Sep.net surat kabar kementerian pertahanan.
Selain pemberontakan, Yaman juga dilanda penculikan warga asing dalam beberapa tahun ini.
Orang-orang suku di kawasan miskin Yaman seringkali melakukan penyanderaan untuk menekan pemerintah agar memberikan bantuan, pekerjaan, atau membebaskan orang-orang suku rekan mereka yang ditahan.
Lebih dari 200 warga asing diculik di Yaman dalam 15 tahun terakhir.
Hampir semua orang yang diculik itu dibebaskan tanpa cedera setelah penengahan yang melibatkan pemimpin-pemimpin suku.
Namun, pada 2000, seorang diplomat Norwegia tewas terperangkap dalam tembak-menembak, dan pada 1998 empat orang Barat tewas tertembak ketika militer berusaha membebaskan mereka dari kelompok muslim garis keras yang menyandera 16 wisatawan. (M014/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
sekarang kelihatan belangnya...
Teroris laknatullah...