Mogadishu (ANTARA News/Reuters) - Perompak Somalia menyatakan sudah membebaskan kapal berbendera Thailand Thai Union 3 pada Minggu sesudah menerima tebusan tiga juta dolar Amerika Serikat (sekitar 30 miliar rupiah).

Kapal penangkap ikan cakalang itu milik penghasil terbesar cakalang kalengan Asia, Thai Union Frozen Products, yang disandera pada 29 Oktober 2009 dengan 23 orang Rusia, dua warga Philipina dan dua orang Ghana di dalamnya.

"Kami sudah membebaskan kapal itu setelah menerima tiga juta dolar Amerika Serikat dalam bentuk tebusan," kata perompak bernama Hassan kepada kantor berita Inggris Reuters, "Kapal itu bernama Thai Union, awaknya dengan selamat bergerak dari pantai Somalia."

Gerombolan perompak Somalia -- beberapa di antaranya terdiri atas mantan nelayan, yang marah akibat kehadiran armada nelayan asing di perairan Somalia -- dan pendukungnya di Somalia dan luar negeri mendapatkan puluhan juta dolar Amerika Serikat (ratusan miliar rupiah) dalam bentuk tebusan.

Thai Union disergap kelompok dua perahu kecil di sekitar 200 mil utara Seychelles dan 650 mil lepas pantai Somalia.

"Itu kapal nelayan dan sekarang sudah berlayar dengan tenang," tambah Hassan.

Perompak Somalia meneror pantai Afrika timur, meskipun armada angkatan laut asing meronda Lautan India dan Teluk Aden itu, yang ramai kapal dan menghubungkan Eropa dengan Asia.

Dalam serangan terkini, komplotan membajak kapal tangki terdaftar di pulau Marshall di lepas pantai Madagaskar pada Jumat.

Dengan dirangsang peningkatan jumlah uang tebusan, perompak Somalia meningkatkan serangan dalam beberapa bulan belakangan, mengumpulkan puluhan juta dolar Amerika Serikat (ratusan miliar rupiah) dengan menyergap kapal di Lautan India dan Teluk Aden, yang ramai dan merupakan jalur pelayaran.

Gerombolan perompak bersenjata bergerak jauh ke laut dan berhasil mengelak dari kapal perang angkatan laut, yang disebarkan untuk memberantas kegiatan mereka, dengan menebarkan jaring mereka sampai jauh ke selatan di Seychelles.

Angkatan laut asing disebarkan di lepas pantai Teluk Aden sejak awal 2009 dan membentuk iringan, selain membuat jalur lintas melalui perairan paling berbahaya.

Tapi, kekuatan mereka terentang di hamparan perairan luas, termasuk lautan India, yang membuat kapal dagang rentan.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia dan Badan Bahari Antarbangsa melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April hingga Juni pada 2008.

Perompak menyerang lebih dari 130 kapal dagang pada tahun itu, naik lebih dari 200 persen dari serangan tahun 2007, kata Badan Bahari Antarbangsa.

Perompakan meningkat di lepas pantai Somalia dalam beberapa tahun belakangan, meski angkatan laut asing digelar di kawasan rawan itu.

Ronda angkatan laut asing di jalur pelayaran strategis menghubungkan Eropa dengan Asia melalui Teluk Aden itu tampak hanya membuat gerombolan perompak memperluas gerakan mereka semakin jauh ke Lautan India.

Perompak dari negara gagal Tanduk Afrika itu menahan belasan kapal dan lebih dari 200 awak, termasuk pasangan Inggris, yang kapal pesiarnya dibajak di lepas pantai Seychelles. (B002/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010