Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR Dedy Gumilar mengharapkan PSSI untuk tidak merasa terancam dengan akan digelarnya Kongres Sepak Bola Nasional di Malang pada 30-31 Maret 2010.
"Pengurus PSSI jangan merasa terganggu atau terancam dengan digelarnya Kongres ini. Hal ini malah membantu PSSI sendiri," kata Dedy yang akrab disapa Miing Bagito dalam diskusi sepak bola yang diprakarsai Indonesia Coruption Wacth (ICW) di Jakarta, Minggu.
Hadir juga dalam diskusi ini pengamat sepak bola Sumohadi Marsis, Emerson, Ivan dan Danang Widoyoko dari ICW serta Hendri Mulyadi (pemain ke-12 tim nasional).
Hendri Mulyadi dijuluki pemain ke-12 tim nasional setelah peristiwa kontrovesial ketika pemuda yang sebelumnya tidak dikenal itu tiba-tiba menerobos ke lapangan dan kemudian menggiring bola ke gawang tim nasional Oman saat pertandingan kualifikasi Piala Asia di Gelora Bung Karno beberapa waktu lalu.
Menurut Miing dengan digelarnya Kongres itu juga menolong PSSI demi "Merah Putih".
Ia berharap, dengan adanya kongres menjadi momentum perubahan sepak bola nasional menjadi lebih baik.
Miing juga meminta pemerintah agar tidak takut bila dianggap melakukan intervensi dalam hal ini. Jika ada hukuman dari FIFA, menurut Miing tidak masalah karena tampilnya Indonesia saat ini juga berada di prestasi bawah.
Sementara Hendri Mulyadi menilai Nurdin Halid layak diganti karena belum memberikan prestasi buat Indonesia.
"PSSI saat ini sedang `sakit keras`, perlu disembuhkan," katanya.
Hal senada juga disampaikan Sumohardi yang mengatakan bahwa Ketua Umum PSSI saat ini mempertahankan kekuasaan dengan perubahan statuta yang menguntungkan dirinya waktu dipilih untuk kedua kalinya dan statuta PSSI perubahan waktu itu tidak mengacu pada statuta FIFA.
"Hal itu tentunya akan dibicarakan dalam kongres," katanya.
ICW mendorong pengungkapan kasus korupsi yang melibatkan uang negara atau kasus korupsi yang dilaporkan di PSSI dan perlindungan pada saksi untuk kasus korupsi ini.
"Kami akan mendorong pihak penegak hukum dalam pengungkapan kasus korupsi ini," kata Danang.
(T.T009/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010