Semarang (ANTARA News) - Seorang dosen Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang, Ireng Sigit Atmanto (48), menjadi korban penipuan hingga menderita kerugian puluhan juta rupiah.
"Pada waktu itu, saya ditelepon seseorang yang mengaku sebagai koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) VI Jawa Tengah," kata korban saat melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polwiltabes Semarang, Minggu.
Setelah itu, kata korban, si penelepon yang berinisial M, meminta dirinya untuk mengikuti suatu seminar pendidikan di Jakarta yang akan berlangsung pada bulan April mendatang.
"Saya dijanjikan akan mendapat uang saku dan seluruh biaya selama mengikuti seminar akan ditanggung oleh Kopertis," ujar warga Jalan Plamongan Permai, Kelurahan Pedurungan, Semarang Timur tersebut.
Untuk lebih menyakinkan korban, si penelepon juga meminta korban agar menghubungi Dirjen Dikti, melalui nomor telepon seluler yang diberikannya untuk mengecek dan mendapat penjelasan lebih lanjut.
Karena merasa tertarik, korban akhirnya mengikuti perintah pelaku tersebut.
Korban menjelaskan, saat menghubungi nomor telepon yang diberikan oleh pelaku, seseorang yang menerima telepon tersebut kemudian meminta korban segera pergi ke anjungan tunai mandiri (ATM) terdekat.
"Seseorang tersebut lalu menyuruh saya pergi ke ATM karena uang akomodasi seminar sebesar beberapa juta akan ditransfer saat itu juga," katanya.
Saat berada di dalam ATM Bank BNI Cabang Tembalang, lanjut korban, dirinya yang tanpa sadar dipandu untuk mentransfer ke tiga rekening yang berbeda dengan nilai total Rp41 juta.
"Setelah kertas bukti transfer keluar dari mesin ATM, saya baru tersadar telah menjadi korban penipuan dengan modus akan dikirim mengikuti seminar kependidikan di Jakarta yang semua biaya akan ditanggung Kopertis," ujarnya.
Hingga saat ini, kasus penipuan yang menimpa seorang dosen tersebut dalam penanganan Satuan Reserse Kriminal Polwiltabes Semarang untuk keperluan pengungkapan lebih lanjut.
Beberapa waktu sebelumnya, kasus penipuan serupa juga menimpa seorang dokter asal Nusa Tenggara Barat, Arifin Syamsun (31), yang sedang melanjutkan studi di Universitas Diponegoro Semarang.
Akibat penipuan tersebut, korban yang indekos di Jalan Lemah Gempal III Semarang menderita kerugian sebesar Rp11,7 juta dan penipu juga mencatut nama pimpinan Kopertis.
(U.KR-WSN/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Saya pun sudah menjadi korban dgn kehlngan puluhan juta rupiah...jumlah yg tdk sedikit.
Yg harus d perhatikan, yaitu :
1. Jgn sekali2 mengirimkan scan copy identitas kepada org2 yg tidak anda kenal, baik lgsung maupun scra tdk lgsng (internet-email) karena kartu identitas anda dpt d gunakan oleh para sindikat untuk membuat tbngan atas nama krtu identitas anda.
situs ini jg adalah situs penipuan
no hp nya 08996223444 / 628996223444
rekening bni a.n sasya widyani 0205898647 dan sindikatnya
mereka ini adalah penipu
jangan transfer uang anda
Aku juga pernah mengalaminya ada seorang penipu dari jogja mengirim email ke Downtube USA akan membeli sepeda dengan alamat disingapore berhubung aku agent Downtube Indonesia email itu diforward ke aku. aneh bagi aku Seorang Singapuran pakai email addressnya gunungkawi. langsung ku cari review untuk email addressnya ternyata orang ini menipu dimana2 eropa asia dg email address berlainan tapi IP addressnya sama
informasi selengkapnya , bisa dicari dengan menggunakan search engine google, dengan kata kunci “jaringan penipuan yogyakarta\", posisi 1,2,3 dari hasil pencarian