sekolah tatap muka terbatas direncanakan mulai pada Senin (12/10)

Payakumbuh (ANTARA) - Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, segera melaksanakan sekolah tatap muka terbatas jika masuk ke zona kuning atau daerah dengan risiko rendah penyebaran COVID-19.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Agustion di Payakumbuh, Selasa, mengatakan pelaksanaan sekolah tatap muka terbatas tersebut direncanakan mulai pada Senin (12/10).

"Sekarang zona Kota Payakumbuh kan masih oranye, dalam beberapa hari ke depan akan diperbaharui lagi status zonanya, kalau sudah kuning, Senin depan itu telah mulai dilaksanakan tatap muka terbatas," kata dia.

Baca juga: Sebulan isolasi mandiri, Wawako Payakumbuh sembuh dari COVID-19

Ia melanjutkan jika status Kota Payakumbuh tidak berubah ke zona kuning, maka pembelajaran tatap muka terbatas akan ditunda hingga status berubah.

"Biasanya kan status zona ini berubah tiga hingga empat, jika sudah kuning langsung dilaksanakan. Ini juga telah sesuai dengan arahan dari pimpinan," ujarnya.

Ia mengatakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas ini tidak untuk seluruh mata pelajaran, tetapi hanya untuk beberapa mata pelajaran yang memang memiliki kesulitan dilaksanakan melalui pembelajaran jarak jauh.

Baca juga: Dampak kasus naik, pembelajaran tatap muka di Payakumbuh-Sumbar batal

"Ini juga yang menjadi dasar kami untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, sebab banyak permintaan dari siswa dan guru terkait susahnya pelaksanaan pembelajaran daring untuk mata pelajaran itu," kata dia.

Bagi sekolah dasar (SD) pembelajaran tatap muka terbatas hanya dilakukan untuk dua mata pelajaran, yakni Matematika dan IPA. Sedangkan untuk SMP, terdapat tiga mata pelajaran yaitu matematika, IPA, bahasa Inggris dan untuk MTsN ditambah satu mata pelajaran bahasa Arab.

Baca juga: Seorang tenaga kesehatan di Pasaman Barat positif terjangkit COVID-19

"Untuk SD pembelajaran ini hanya untuk kelas tinggi atau kelas 4, 5 dan 6 yang kelas rendah masih daring. Kalau SMP dan MTsN sudah semuanya," sambungnya.

Ia menyebutkan hanya dilaksanakannya dengan beberapa mata pelajaran tersebut sudah dipastikan jumlah siswa yang datang ke sekolah telah terbatas.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 Pasaman Barat bertambah dua orang

"Sekolah juga harus tetap menjalankan protokol kesehatan, mulai dari tempat cuci tangan, pengecekan suhu tubuh dan memastikan penggunaan masker bagi siswa dan guru," ujarnya.

Persiapan setiap sekolah, kata dia, sebenarnya telah dimulai pada Agustus 2020 ketika ada rencana pembelajaran tatap muka, sehingga semua sekolah telah melengkapi kesiapan untuk itu.

Baca juga: 1.863 warga Padang telah sembuh dari COVID-19


Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020