Dhaka (ANTARA News) - Bangladesh rawan gempa bumi sedang sampai kuat atau tsunami yang bisa mengakibatkan kerusakanr luas dan tewasnya ribuan orang, kata para pakar di Dhaka, Sabtu seperti dikutip asosiasi kantor berit OANA.

Bangladesh menghadapi risiko tsunami karena adanya empat sumber aktif gempa bumi di Teluk Benggala, yang bisa menggerakkan guncangan lebih dari tujuh Skala Richter (SR) di Teluk.

Guncangan itu bisa berdampak serius bagi negara, kata para pakar pada Simposium Gempa Bumi Internasional Ke-tiga yang diselenggarakan oleh Masyarakat Gempa Bumi Bangladesh (BES) dan Departemen Rekayasa Sipil BUET.

Observatori pada Universitas Rekayasa dan Teknologi Bangladesh (BUET) mencatat 115 getaran dengan kekuatan lebih dari empat SR sejak Januari 2006-Desember 2009.

Sepuluh gempa bumi lainnya terjadi dengan kekuatan di atas lima SR pada kurun waktu itu.

Departemen meteorologi mendeteksi sedikitnya 115 gempa bumi sedang dalam tempo tiga tahun, dan 37 getaran berpusat di dalam negeri Bangladesh.

Para pakar mengatakan, getaran-getaran kecil ini mengindikasikan kemungkinan akan terjadinya beberapa gempa bumi lebih kuat mengguncang negara itu.

Menurut peta zona seismik yang dirancang oleh BUET, 43 persen daerah di Bangladesh dinilai beresiko tinggi, 41 persen moderat dan 16 persen rendah.

Peta yang dana pembuatannya diberi oleh Kementerian Informasi dan Teknologi Komunikasi itu, membagi Bangladesh ke dalam tiga zona rawan gempa bumi.

Panchagarh, Rangpur, Gaibandha, Kurigram, Jamalpur, Sherpur, Mymensingh, Netrakona, Sunamganj, Kishoreganj, Moulvibazar, Sylhet, Habiganj dan Brahmanbaria ditempatkan di zona berisiko tertinggi.

Zona dua termasuk Rajshahi, Natore, Magura, Meherpur, Comilla, Brahmanbaria, Feni dan Dhaka. Sedangkan zona tiga, adalah seluruh kepulauan di negara itu, Barisal dan Patuakhali.

Prof. Jamilur Reza Choudhury mengatakan, empat sumber gempa bumi di Teluk Bengala itu aktif dan bisa menimbulkan tsunami.

Para pakar mengatakan, salah satu dari sumber gempa itu menimbulkan gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,8 SR pada 1762. Gelombang yang disebabkan oleh gempa ini menerobos sungai-sungai dan sekitar 100 orang tewas karena kapal karam di Buriganga, dekat Dhaka.(ANT/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010