Hal itu ditegaskan melalui Wakil Ketua I DPR RI Bidang Pertahanan, Yusron Ihza Mahendra, di Jakarta, Minggu, merespons sikap RI terhadap resolusi yang digagas Mesir tersebut.
"Bagi kami di Komisi I DPR RI, resolusi itu terlalu lemah, karena tidak menjelaskan bahwa Israel adalah agressor," tandas politisi muda Partai Bulan Bintang yang menjadi calon anggota legislatif (Caleg) daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Bangka Belitung (Babel) ini.
Selain itu, lanjutnya, resolusi tersebut tidak memisahkan antara korban sipil dan militer di Palestina. "Ketidakjelasan ini membuat inti masalah tidak dapat didudukkan secara jelas dan benar," tegasnya lagi.
Hanya Menang Retorika
Karena itu, menurut Yusron Ihza Mahendra lagi, sikap Delegasi RI sudah bagus. "Karena jika menolak, maka kita hanya akan menang secara retorika belaka, sementara hasilnya, kita akan tetap kalah suara," ujarnya.
Dengan abstain, demikian doktor politik yang mantan jurnalis ini, RI tidak kehilangan popularitas atau dibenci. "Dan ini akan membuka peluang dukungan jika RI ajukan inisiatif resolusi untuk selesaikan masalah Palestina nantinya," katanya meyakinkan.
Dikatakannya, masalah Palestina bukan hanya persoalan kemanusiaan dan problem hak. "Tetapi juga masalah kewajiban RI dalam tanggungjawab internasional," tandasnya.
Karena itu, Yusron Ihza Mahendra meminta Pemerintah RI melalui jaringan diplomatiknya, agar harus mengambil peran terdepan dan tunjukkan eksistensi dirinya sebagai sebuah negara besar.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
MEMBeeeLA YANG BeeeNAR
JaaaNGAN PERCAYaaa
YaaHuuuuDI PENDUSTaaa
Menyerang – MENYERANG !!
Menerjang - MENERJANG !!
MAJULAH2 ME_NAAAANG
\\\"HIDUP HAMAS\\\"