Samarinda (ANTARA News) - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Samarinda, Kalimantan Timur, mendesak Kapolda Sulselbar, Irjen Adang Rochjana, dicopot sebagai buntut penyerangan ke Sekretariat HMI Cabang Makassar, Sulawesi Selatan.
Puluhan massa HMI Cabang Samarinda menggelar aksi unjuk rasa sebagai bentuk solidaritas atas HMI cabang Makassar menyusul pengrusakan dan penyerangan seketariat HMI Cabang Makassar oleh polisi.
"Kami meminta Kapolda Sulselbar segera dicopot sebagai bentuk pertangungjawaban atas penyerangan yang dilakukan anggotanya pada sekretariat HMI Cabang Makassar," ungkap Koordinator Lapangan unjuk rasa HMI Cabang Samarinda, Fuad Assegaf, Sabtu malam.
Unjuk rasa puluhan mahasiswa itu berlangsung di Jalan Pahlawan, tepatnya di depan Taman Makam Pahlawam Samarinda, dengan membawa berbagai panji-panji HMI dan memblokir jalan utama di Kota Samarinda itu.
Akibatnya, kemacetan panjang tak terhindarkan, sementara polisi lalu lintas terlihat berupaya mengalihkan arus kendaraan untuk menghindari kemacetan panjang.
"Penyerangan sekretariat HMI dan kekerasan yang dilakukan polisi di Makassar harus diusut tuntas," kata Fuad Assegaf.
Situasi sempat memanas ketika dua truk Dalmas Satuan Samapta Poltabes Samarinda tiba di lokasi unjuk rasa mahasiswa, namun berhasil diredam setelah mahasiswa memutuskan membubarkan diri.
"Aksi ini bukan yang terakhir tetapi kami akan kembali melakukan unjuk rasa sebagai bentuk solidaritas atas tindakan represif yang dilakukan polisi terhadap rekan-rekan kami di Makassar," ungkap Korlap aksi unjuk rasa HMI Cabang Samarinda. (*)
A053/A026/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010